Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Kisah Perusahaan Raksasa: Gurita Bisnis General Electric Mampu Pertahankan Pamornya di Dunia

Kisah Perusahaan Raksasa: Gurita Bisnis General Electric Mampu Pertahankan Pamornya di Dunia Kredit Foto: Vincent Kessler
Warta Ekonomi, Jakarta -

General Electric Company atau singkatnya GE adalah perusahaan terkemuka asal Amerika Serikat dan salah satu perusahaan terbesar yang bisnisnya paling beragam di dunia. Perusahaan ini bergerak dalam berbagai bidang antara lain kelistrikan, elektronik, permesinan, modal ventura, dan bahkan layanan keuangan.

Konglomerat dari AS ini memiliki sejarah panjang dalam membangun bisnisnya sejak abad ke-19 hingga era modern saat ini. Hasilnya, sekitar 2003, GE secara resmi masuk ke dalam daftar Fortune 500 di urutan kelima sebagai salah satu perusahaan terkaya dunia.

Pada Jumat (27/11/2020) ini, Warta Ekonomi akan mengulas secara ringkas kisah perusahaan rakasa GE. Lebih lanjut berikut artikel berisi uraian tersebut.

Jejak sejarah perusahaan bisa ditelusuri lagi di tahun 1870-an ketika Thomas Alva Edison, yang ketika itu berusia 23 tahun, memantapkan dirinya sebagai penemu lampu listrik yang menggantikan lampu gas. Di tahun 1876, ia pindah ke laboratorium di Menlo Park, New Jersey. 

Dua tahun kemudian pada 1878, Edison mendirikan Edison Electric Light Company dengan modal awal 300.000 dolar AS. Pendirian perusahaan itu tak lepas dari bantuan temannya bernama Grosvenor Lowry. Hasilnya, Edison menerima setengah dari saham perusahaan yang baru berdiri itu.

Pada 1889, Edison telah mengkonsolidasi semua perusahaannya di bawah nama Edison General Electric Company. Di tahun yang sama, perusahaan Sprague dibeli oleh Edison's. Sementara itu, dua perusahaan kereta api listrik besar lainnya di AS telah melakukan merger dengan Thomson-Houston, sehingga pada saat General Electric dibentuk, ia menjadi pemasok utama sistem perkeretaapian listrik di AS.

Tiga tahun kemudian, pada tahun 1892, perusahaan digabungkan dengan Thomson-Houston Electric Company untuk membentuk General Electric Company. Meskipun merger ini merupakan titik balik dalam elektrifikasi AS, hal itu mengakibatkan pengunduran diri Edison dari GE. Ia menjual semua sahamnya pada tahun 1894, meskipun dia tetap menjadi konsultan General Electric dan terus mengumpulkan royalti atas patennya.

Pada tahun 1900 GE mendirikan laboratorium industri pertama di AS. Sampai saat itu, penelitian telah dilakukan di universitas atau di laboratorium swasta yang mirip dengan laboratorium Edison's Menlo Park. Awalnya, lab tersebut didirikan di sebuah gudang di belakang rumah salah satu peneliti, namun lab tersebut dipindahkan pada tahun 1900 ke Schenectady, New York, setelah hancur dalam kebakaran. 

Kepala divisi penelitian adalah seorang profesor dari Massachusetts Institute of Technology. Pentingnya penelitian di General Electric tidak dapat diremehkan, karena GE telah dianugerahi lebih banyak paten selama bertahun-tahun daripada perusahaan lain di AS.

Selama dekade awal abad ke-20 General Electric membuat kemajuan lebih lanjut di bidangnya yang sudah mapan dan juga membuat diversifikasi besar pertamanya. Pada 1903 General Electric membeli Stanley Electric Manufacturing Company of Pittsfield, Massachusetts, sebuah pabrik transformator. Pendirinya, William Stanley, adalah pengembang trafo.

Pada saat yang sama, dua perusahaan lain di AS memproduksi perangkat listrik untuk rumah. Perusahaan Pemanas Listrik Pasifik memproduksi alat listrik pertama yang siap diterima oleh publik: setrika Hotpoint. The Hughes Electric Heating Company memproduksi dan memasarkan rangkaian produk listrik. 

Pada tahun 1918 ketiga perusahaan menjadi makmur, tetapi untuk menghindari persaingan satu sama lain, mereka menyetujui merger. Perusahaan baru ini menggabungkan bagian perangkat pemanas GE dengan Hughes dan Pacific untuk membentuk Perusahaan Alat Listrik Edison, yang produknya mencantumkan label GE atau Hotpoint.

Pada tahun 1919, atas permintaan pemerintah, GE membentuk, bekerja sama dengan AT&T dan Westinghouse, Radio Corporation of America (RCA) untuk mengembangkan teknologi radio. GE menarik diri dari usaha ini pada tahun 1930, ketika pertimbangan antimonopoli muncul. General Electric juga mengoperasikan dua stasiun gelombang pendek eksperimental yang memiliki jangkauan global.

Perkembangan berlanjut dengan cepat di GE di bidang motor listrik. Pada tahun 1913 Angkatan Laut AS menugaskan General Electric untuk membangun kapal pertama yang ditenagai oleh motor turbin daripada uap. 

Pada tahun 1915, kapal perang berpenggerak turbin pertama berlayar, dan dalam beberapa tahun, semua kapal besar Angkatan Laut dilengkapi dengan tenaga listrik. General Electric juga memiliki beberapa perusahaan utilitas yang menghasilkan tenaga listrik, tetapi pada tahun 1924 GE meninggalkan bisnis utilitas ketika pemerintah federal melakukan tindakan antitrust terhadap perusahaan tersebut.

Baca Juga: Tegas! Bule Inggris Eks Napi Narkoba Diusir dari Bali

Halaman:

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Muhammad Syahrianto
Editor: Muhammad Syahrianto

Bagikan Artikel: