Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Kisah Perusahaan Raksasa: Gejolak Perang Justru Lahirkan Prudential yang Bisnisnya Kian Merajalela

Kisah Perusahaan Raksasa: Gejolak Perang Justru Lahirkan Prudential yang Bisnisnya Kian Merajalela Kredit Foto: Reuters/Paul Hackett
Warta Ekonomi, Jakarta -

Prudential adalah perusahaan asuransi dan jasa keuangan multinasional yang bermarkas di Inggris. Karena memiliki umur cukup tua, aa dianggap sebagai kekuatan dominan dalam bisnis asuransi dan jasa keuangan di negara itu. Selain itu, raksasa asuransi ini telah dianggap sebagai salah satu perusahaan raksasa dunia.

Melalui operasi asuransi Inggris dan Eropa, Prudential beroperasi sebagai penyedia asuransi jiwa dan pensiun terkemuka dengan cakupan seluruh dunia. Ia dibantu oleh M&G Investments yang bertindak sebagai pengelola dana grup di Inggris dan Eropa. Pamor bisnisnya tak redup bahkan sampai ke Asia.

Baca Juga: Kisah Perusahaan Raksasa: Modal Awal Cuma USD2 Juta, Tak Hentikan Citigroup hingga Bernilai USD140 M

Jika ambil contoh, Prudential memiliki pengaruh yang kuat di pasar AS melalui anak perusahaan Jackson National Life Insurance Company, salah satu perusahaan asuransi jiwa terkemuka di Amerika Serikat dengan lebih dari 1,5 juta polis. Sementara Prudential juga melayani 2,2 juta pelanggan di Asia melalui operasi Prudential Corporation Asia.

Pada 2019 terjadi penurunan performa keuangan dari raksasa Prudential. Bisnisnya merugi 32 persen dari 4,407 juta dolar AS menjadi 4,405 juta dolar karena pajak IRFS dari operasi yang juga turun dari 2,88 juta menjadi 1,95 juta dolar. Penurunan laba IRFS terjadi setelah kerugian pajak sebesar 380 juta dolar di Jackson.

Bahkan yang terparah, Prudential sama sekali tidak mendapat pendapatan, bahkan merugi hingga 70,2 persen pada 2019. Padahal di tahun sebelumnya catatan keuangan Prudential cukup apik dengan 111,45 juta dolar di tahun 2018, sayangnya itu berubah drastis di 2019 dengan hanya 33,25 juta dolar. 

Dengan capaian tersebut, Prudential harus terpuruk ke peringkat 372 daftar perusahaan raksasa Fortune Global 500. Di keadaan ini, aset yang dimiliki berada di angka 647,70 miliar dolar. 

Meskipun tak semua berubah, tahun 2020 membawa angin segar untuk Prudential. Pasalnya, dengan pendapatan yang melonjak 181 persen, ia berhasil ke habitat aslinya dengan duduk di peringkat 80 dunia. 

Sayangnya, naiknya pendapatan 93,73 miliar dolar itu tak berjalan beriringan dengan keuntungan untuk perusahaan. Laba bersihnya merosot dalam sebanyak 80 persen, sehingga ia hanya mendapat 783 juta dolar. Sementara asetnya ikut jatuh menjadi 454,21 miliar dolar.

Perusahaan raksasa sekelas Prudential merasakan goncangan hebat di zaman modern seperti ini. Lantas bagaimana ia lahir, tumbuh dan berkembang hingga menjadi salah satu perusahaan raksasa dunia? Pada Rabu (18/11/2020), Warta Ekonomi siap mengulas perjalanan Prudential secara ringkas, hingga ia punya cukup nama di Asia, khususnya Indonesia. SIngkatnya simak artikel berikut ini.

Hingga dekade 1880-an, industri asuransi Inggris pada saat itu berkembang pesat. Meskipun di tengah gejolak politik dahsyat, sekelompok investor yang berkumpul di London, Inggris pada 1848, kondisi itu malah membawa peluang.

our-businesses-through-history.jpg?h=503&la=en&w=752

Karena yakin bahwa krisis menciptakan keinginan akan keamanan, mereka berjanji mengumpulkan 100.000 poundsterling untuk mengelola Prudential Investment, Loan, and Assurance Association, yang pada gilirannya terdaftar sebagai Prudential Mutual Assurance, Investment, and Loan Association. Ini menandai dimulainya Prudential tepat pada 1848.

Perusahaan segera berganti nama menjadi Prudential Assurance Company Limited. Para pendirinya, dipimpin oleh George Harrison, termasuk seorang doktor keagamaan, seorang perwira angkatan laut, seorang pedagang kulit, seorang surveyor, seorang ahli bedah, dan seorang juru lelang. 

Dalam industri yang kompetitif ini, bertahan hidup adalah pencapaian. Antara tahun 1844 dan 1883, 1.186 promosi asuransi diluncurkan. Meskipun 612 perusahaan telah dibentuk, hanya 93 yang masih beroperasi pada 1883, dan tingkat kegagalan perusahaan asuransi ini terkadang mencapai 100 per tahun.

Sebagian besar dari perusahaan tersebut menggemakan tekad awal Prudential untuk melayani pelanggan kelas menengah yang sudah mapan. Sebab itulah Prudential mengharapkan pendeta, pengacara, dan pedagang sukses mencari mencari perlindungan darinya. 

Thumbnail_Our_History_1923.jpg

Dalam 18 bulan pertama, perusahaan menghasilkan pendapatan premi hanya 1.500 pounds. Tahun 1851, jumlahnya masih di bawah 2.000 pounds. Pada 1852, prospek kelangsungan hidup perusahaan suram.

Kondisi baru dalam industri asuransi pada tahun 1850-an memberikan Prudential peluang untuk berkembang. Sampai tahun 1845, asuransi tetap menjadi hak prerogatif kelas atas masyarakat Inggris. Dari populasi 25 juta orang, kurang dari 100.000 memiliki jaminan hidup. Distribusi ini berubah dengan munculnya kebijakan perusahaan jaminan kehidupan industri yang menjual kepada anggota kelas pekerja. 

Baca Juga: Imigrasi Depak WN Turki dari Bali gegara Sembunyikan Buronan

Halaman:

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Muhammad Syahrianto
Editor: Muhammad Syahrianto

Bagikan Artikel: