Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Ampun! Lebih dari 600 Ribu Kasus Sehari Bakal Bikin China Payah, Skenario Matematikawan...

Ampun! Lebih dari 600 Ribu Kasus Sehari Bakal Bikin China Payah, Skenario Matematikawan... Kredit Foto: AP Photo/Mark Schiefelbein
Warta Ekonomi, Beijing -

Lebih dari 630 ribu kasus Covid-19 per hari bakal bikin di China ampun-ampunan bila meninggalkan kebijakan nol toleransi dan mencabut pembatasan perjalanan.

Itu adalah skenario yang dibeber oleh matematikawan Universitas Peking. Penelitian itu dimuat dalam China CDC Weekly terbitan Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit China.

Baca Juga: Omicron, Varian Baru Covid-19 dari Afrika Selatan, Mengapa WHO Menamainya Demikian?

Para peneliti itu mengatakan China tak akan sanggup mencabut pembatasan perjalanan tanpa vaksinasi yang lebih efisien atau pengobatan khusus.

Dengan menggunakan data selama Agustus dari Amerika Serikat, Inggris, Spanyol, Prancis, dan Israel, mereka menilai potensi dampak apabila China mengadopsi taktik pengendalian pandemi yang diterapkan negara-negara itu.

Kasus harian di China akan mencapai sedikitnya 637.155 jika menerapkan strategi pandemi AS, kata laporan itu.

Jika mengikuti Inggris, jumlah kasus di China akan mencapai 275.793 per hari dan jika mengikuti Prancis, kasus hariannya menjadi 454.198.

"Perkiraan itu mengungkap kemungkinan riil terjadinya wabah kolosal yang hampir pasti akan menimbulkan beban sangat berat pada sistem kesehatan," kata laporan itu.

"Temuan kami telah memberi peringatan yang jelas bahwa, pada saat ini, kita tidak siap menghadapi strategi 'membuka diri' yang disandarkan hanya pada hipotesis kekebalan kelompok dari vaksinasi seperti yang disarankan sejumlah negara Barat," tulis matematikawan dalam laporan tersebut.

Para peneliti itu mengingatkan bahwa perkiraan mereka didasarkan pada perhitungan dasar aritmatika dan bahwa pemodelan yang lebih canggih diperlukan untuk meneliti evolusi pandemi jika pembatasan perjalanan dicabut.

China telah menerapkan kebijakan nol toleransi terhadap COVID-19 dengan mementingkan upaya menahan penyebaran infeksi lokal lewat penelusuran, isolasi, dan penanganan orang yang terinfeksi.

Pada Sabtu (27/11), China melaporkan 23 kasus tambahan atau turun dari 25 pada hari sebelumnya, menurut data otoritas kesehatan, Minggu.

Baca Juga: Pakar China Sebut Vaksin Ampuh Terhadap Varian Baru Covid-19 Asal Afrika Selatan

Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) pada Jumat (26/11) menetapkan varian baru COVID-19 yang ditemukan di Afrika Selatan sebagai "varian yang diwaspadai" (variant of concern).

Varian yang dinamai "Omicron" itu telah mendorong sejumlah negara untuk membatasi perjalanan. 

Baca Juga: Imigrasi Depak WN Turki dari Bali gegara Sembunyikan Buronan

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Muhammad Syahrianto

Bagikan Artikel: