Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

WHO Bersikeras Rekomendasikan Dunia Pakai AstraZeneca, Ini Alasannya...

WHO Bersikeras Rekomendasikan Dunia Pakai AstraZeneca, Ini Alasannya... Kredit Foto: Reuters
Warta Ekonomi, Jenewa -

Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) tetap beranggapan manfaat vaksin AstraZeneca terhadap Covid-19 lebih besar daripada risikonya. Pernyataan itu mencoba menghalau keraguan banyak negara untuk menggunakan vaksin tersebut usai munculnya kasus pembekuan darah setelah vaksinasi.

Direktur regulasi dan prakualifikasi WHO, Rogerio Gaspar, menyatakan badan itu sedang mempelajari dengan cermat data terbaru bersama dengan regulator Eropa dan lainnya.

Baca Juga: Meski Ada 7 Orang Meninggal Setelah di Vaksin AstraZeneca, Vaksinasi Inggris Jalan Terus!

Seorang pejabat senior di regulator obat-obatan Eropa mengatakan ada hubungan yang jelas antara vaksin AstraZeneca dan pembekuan darah yang sangat langka di otak. Meskipun, diakui penyebab langsung dari penggumpalan tersebut masih belum diketahui.

"Apa yang dapat kami katakan adalah bahwa penilaian yang kami miliki saat ini dan ini sedang dipertimbangkan oleh para ahli adalah bahwa penilaian manfaat-risiko untuk vaksin sebagian besar masih positif," kata Gaspar dalam konferensi pers di Jenewa.

Gaspar mengatakan, WHO mengharapkan untuk mencapai penilaian baru pada Rabu (7/4/2021) atau Kamis (8/4/2021) waktu setempat. Hasil itu bisa didapatkan setelah kelompok penasihat keamanan vaksin bertemu, tetapi dia tetap tidak yakin akan ada alasan untuk mengubah rekomendasi bahwa manfaat AstraZeneca  lebih besar daripada risikonya.

"Kami terus melihat sejumlah peristiwa yang merupakan peristiwa langka yang menghubungkan trombositopenia dengan peristiwa tromboemboli dan peristiwa langka tersebut sekarang dikategorikan dalam hal diagnostik, dalam hal populasi, dalam hal distribusi dalam populasi," kata Gaspar.

WHO telah melakukan pembicaraan dengan berbagai komite ahli nasional dan regional yang akan memutuskan status regulasi vaksin.

"Untuk saat ini tidak ada bukti bahwa penilaian manfaat-risiko untuk vaksin perlu diubah," kata Gaspar. 

Baca Juga: Tegas! Bule Inggris Eks Napi Narkoba Diusir dari Bali

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Muhammad Syahrianto

Bagikan Artikel: