Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Bos CDC Ramalkan Vaksinasi Massal di AS Dilakukan Juli 2021

Bos CDC Ramalkan Vaksinasi Massal di AS Dilakukan Juli 2021 Kredit Foto: Antara/REUTERS/Tatyana Makeyeva
Warta Ekonomi, Washington -

Kepala Pusat Kontrol dan Pencegahan Penyakit Amerika Serikat (CDC) Robert Redfield memperkirakan vaksinasi Covid-19 akan dilakukan selama beberapa bulan dan sebagian besar warga AS dapat divaksinasi pada Juli 2021 paling lama.

Redfield berharap ada sekitar 700 juta dosis vaksin pada akhir Maret atau April yang cukup untuk 350 juta orang.

Baca Juga: PBB Ditawari Vaksin Sputnik V Gratis sama Putin, Eh Jawabannya...

“Saya pikir itu akan kita dapat pada April, Mei, Juni, Anda tahu, mungkin Juli, agar seluruh publik Amerika mendapatkan vaksinasi penuh,” papar Redfield pada Komite Senat AS untuk Kesehatan, Pendidikan, Buruh dan Pensiun.

Redfield, Kepala Badan Pangan dan Obat AS (FDA) Stephen Hahn, Kepala Institut Nasional AS untuk Alergi dan Penyakit Infeksi Anthony Fauci dan pejabat Layanan Manusia Brett Giroir memberi pernyataan tentang pandemi Covid-19 yang telah menewaskan lebih dari 200.000 orang di AS.

Saat ini belum ada vaksin Covid-19 yang telah ditemukan, namun beberapa sudah dalam tahap uji akhir, termasuk Pfizer Inc, Moderna Inc, dan Johnson & Johnson.

Berbagai perusahaan telah mulai memproduksi vaksin untuk antisipasi otoritas regulator cepat saat vaksin itu terbukti dapat bekerja dengan baik.

Fauci berharap 50 juta dosis sudah ada pada November dan 100 juta dosis pada akhir Desember. Dia memperkirakan total 700 juta dosis pada April.

Para pejabat kesehatan dan Presiden AS Donald Trump memiliki pendapat yang berbeda tentang kapan vaksin itu akan siap bagi sebagian besar warga AS.

Proses untuk memutuskan bagaimana distribusi vaksin itu dilakukan tergantung pada CDC. 

Baca Juga: Pria Buleleng Diringkus usai Curi Tabung Gas-Barang Elektronik

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Muhammad Syahrianto

Bagikan Artikel: