Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Kesepakatan Tercapai, Tentara India dan China Ditarik Mundur

Kesepakatan Tercapai, Tentara India dan China Ditarik Mundur Kredit Foto: Reuters/Carlos Garcia Rawlins
Warta Ekonomi, New Delhi -

Konflik perbatasan antara China dan India kini memasuki tahap baru. Kedua negara bertikai itu ternyata hari ini sudah memperoleh kesepakatan bersama, yaitu sepakat untuk menarik mundur pasukan militernya dari sepanjang Line of Actual Control (LAC), Ladakh. 

"India dan China telah sepakat untuk segera menyelesaikan pelepasan pasukan perbatasan mereka di sepanjang Garis Kontrol Aktual (LAC) dan tidak mengambil tindakan sepihak untuk mengubah status quo di sepanjang perbatasan yang disengketakan," kata Kementerian Luar Negeri India dikutip dari Hindustan Times, Selasa (7/7/2020).

Baca Juga: Mobilisasi Militer India Lebih Cepat dari Perkiraan, China Kaget

Menurut Kementerian Luar Negeri India, keputusan bersama untuk meredakan ketegangan di sepanjang perbatasan Ladakh itu disepakati bersama pada hari Minggu kemarin, 5 Juli 2020 setelah Penasihat Keamanan Nasional India, Ajit Doval dan Menteri Luar Negeri China Wang Yi melakukan komunikasi melalui sambungan seluler.

Perwakilan Khusus India dan China setuju bahwa perlu memastikan pelepasan pasukan terdepan secara bertahap di sepanjang LAC, dan memastikan de-eskalasi dari daerah perbatasan India-Cina untuk pemulihan penuh perdamaian dan ketenangan antar dua negara.

"Kedua belah pihak harus secara ketat menghormati dan mengamati Garis Kontrol Aktual dan tidak boleh mengambil tindakan sepihak untuk mengubah status quo dan bekerja sama untuk menghindari insiden di masa depan yang dapat mengganggu perdamaian dan ketenangan di daerah perbatasan," bunyi kesepakatan India dan China tersebut.

Untuk diketahui, konflik antara India dan China terjadi sejak bulan Mei lalu. Puncaknya, pasukan militer Tentara Pembebasan Rakyat China (PLA) dan Angkatan Bersenjata India (BSS) terlibat bentrok fisik pada tanggal 15 Juni lalu di Point 14, Ladakh.

Insiden berdarah itu telah menewaskan 20 pasukan militer India serta melukai 70 tentara lainnya. Sementara, dari pihak China juga diyakini terdapat korban jiwa yang tidak sedikit. Namun, otoritas China tidak merilis secara resmi jumlah korban jiwa akibat bentrok fisik di Ladakh tersebut.

Bentrok fisik tanggal 15 Juni itu telah memanaskan eskalasi politik dua negara tersebut. India sampai meminta Rusia dan Prancis untuk mempercepat pengiriman pesawat MiG-29 dan sistem peluncur rudal jarak jauh S-400 Triumph untuk memperkuat pasukan penjaga perbatasan India dalam menghadapi pasukan Xi Jinping di sepanjang perbatasan LAC, Ladakh. 

Pasukan militer China (PLA) juga dikabarkan sudah mengerahkan ribuan pasukan militernya lengkap dengan sejumlah kendaraan berat militer ke sejumlah titik di sepanjang LAC, Ladakh. Tidak hanya itu, Xi Jinping juga diyakini sudah mengerahkan sejumlah pesawat tempur ke pangkalan militer Tibet timur, pangkalan udara terdekat dengan perbatasan India untuk bersiap menyerang India.

Baca Juga: Imigrasi Depak WN Turki dari Bali gegara Sembunyikan Buronan

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Muhammad Syahrianto

Bagikan Artikel: