Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Jawab Tantangan Pembelajaran Online, Kementan Gandeng Universitas Terbuka

Jawab Tantangan Pembelajaran Online, Kementan Gandeng Universitas Terbuka Kredit Foto: BPPSDMP
Warta Ekonomi, Jakarta -

Proses pembelajaran atau perkuliahan secara daring dinilai sebagai tantangan baru di era revolusi industri 4.0, apalagi di tengah pandemi Covid-19 seperti saat ini. "Kegiatan pembelajaran tetap harus berjalan walau adanya pandemi membatasi ruang dan gerak," pesan Menteri Pertanian SYL.

Kesiapan dan tantangan dalam pembelajaran jarak jauh sangat penting guna menghidupkan kembali semangat Tridharma perguruan tinggi di masa pandemi ini. Berbagai macam persoalan mengenai perubahan metode tatap muka di kelas menjadi termediasi via layar laptop atau komputer membutuhkan adaptasi dan perubahan yang harus di evaluasi.

Baca Juga: Pandemi, BPPSDMP Tetap Optimalkan Kualitas Pendidikan Vokasi

Terutama dari sisi penyiapan materi dan interaksi dalam ruang digital. Persoalan pemerataan akses informasi juga menjadi perhatian tersendiri bagi perguruan tinggi terkait. Hal ini berguna agar tidak adanya kesenjangan sosial di antara mahasiswa.

Untuk menggali informasi secara lebih mendalam terkait dengan pola pembelajaran jarak jauh yang telah lama diterapkan oleh Universitas Terbuka (UT) sebagai pioneer dalam pembelajaran daring, Kementerian Pertanian melalui Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumberdaya Manusia Pertanian (BPPSDMP) melakukan sharing meeting pola pembelajaran jarak jauh secara online dengan narasumber dari Universitas Terbuka, Kamis (1/11/2020).

Kegiatan yang dihadiri oleh civitas akademik Politeknik Pembangunan Pertanian (Polbangtan) dan Politeknik Enjinering Pertanian Indonesia (PEPI) dibuka langsung oleh Sekretaris Jenderal Kementerian Pertanian.

Momon Rusmono menegaskan dalam arahannya bahwa dosen sebagai pendidik memiliki peran yang krusial dalam penyelenggaraan pembelajaran jarak jauh terutama dalam mengembangkan konten pembelajaran.

"Dosen harus sadar bahwa tujuan dari pembelajaran jarak jauh adalah untuk menggantikan pengalaman belajar tatap muka di kelas. Oleh karena itu, hendaknya, para dosen senantiasa berusaha meningkatkan kompetensi dan prestasinya, semangat berinovasi untuk mempersiapkan peserta didiknya menghadapi masa depannya," ujar Momon dalam keterangan tertulis di Jakarta, Jumat (2/10/2020).

Benny selaku narasumber dari UT membekali para civitas akademika tentang bagaimana membuat komponen-komponen pembelajaran daring yang lebih kreatif untuk mencapai kompetensi yang diharapkan. Benni mencontohkan pembelajaran interaktif dua arah antara dosen dan mahasiswa.

Pesan Benni juga bahwa ada empat kunci keberhasilan dari sebuah proses pembelajaran daring yang dapat diukur dari mahasiswa, yaitu kompetensinya tercapai, motivasi mahasiswa belajar meningkat, retensi meningkat (lama teringat), dan yang paling penting adalah diaplikasikannya apa yang disampaikan oleh dosen dalam kuliah daring tersebut.

Sementara, Kepala BPPSDMP Dedi Nursyamsi melalui Sekretaris BPPSDMP Siti Munifah menegaskan perlunya penyeragaman model learning management system (LMS) oleh masing-masing Polbangtan dan PEPI dengan inovasi dosen sebagai pengisi konten pembelajaran online tersebut.

Di akhir acara, Kapusdiktan Idha Widi Arsanti berkomitmen akan mengagendakan kembali pertemuan dengan seluruh dosen Polbangtan dan PEPI dengan narasumber. "Kami akan membedah komponen dalam perkuliahan daring. Semua kami akan lakukan untuk menjaga kualitas dan mutu pembelajaran pendidikan kami," ujar Santi.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Puri Mei Setyaningrum

Bagikan Artikel: