Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Gak Disangka-Sangka! Perusahaan Milik Konglomerat Prajogo Pangkas Rugi Gede-Gedean!

Gak Disangka-Sangka! Perusahaan Milik Konglomerat Prajogo Pangkas Rugi Gede-Gedean! Kredit Foto: Forbes.com
Warta Ekonomi, Jakarta -

Perusahaan petrokimia milik konglomerat Prajogo Pangestu menunjukkan tanda-tanda pemulihan dari pandemi Covid-19. Bagaimana tidak, dalam waktu tiga bulan, kerugian PT Chandra Asri Petrochemical Tbk (TPIA) menurun hingga lebih dari 50% secara kuartalan.

Baca Juga: Perusahaan Milik Crazy Rich Salim: Sari Roti Dongkrak Penjualan Secara Drastis!

Jika pada kuartal II 2020 TPIA mencatat rugi bersih US$29,86 juta, angka tersebut menurun jadi US$19 juta pada kuartal III 2020. Namun, jika dibandingkan dengan kuartal III tahun 2019, capaian tersebut berbanding terbalik, di mana saat itu TPIA mengantongi laba bersih sebesar US$32,1 juta. Baca Juga: Q3 2020: Ibarat Nasi Sudah Jadi Bubur, Harapan Perusahaan Erick Thohir Buat Cuan Luntur!

Merujuk ke laporan keuangan keuangan perusahaan, pendapatan yang dikantongi TPIA selama sembilan bulan pertama tahun ini menembus US$1,27 miliar. Nilai tersebut tercatat 8,6% lebih rendah dari pendapatan tahun sebelumnya yang mencapai US$1,39 miliar.

"Pendapatan bersih menurun 8,6% menjadi US$1,29 miliar dari US$1,39 miliar di Q3 2019 sebagai akibat dari harga penjualan rata-rata produk yang lebih rendah, terutama untuk olefins dan polyolefins. Namun, dengan permintaan sehat yang kontinyu menghasilkan peningkatan volume penjualan dari 1.394 KT di Q3 2019 menjadi 1.626 KT di Q3 2020," ungkap manajemen TPIA, Senin, 26 Oktober 2020.

Bersamaan dengan itu, beban pokok pendapatan tercatat stabil di angka US$1,22 miliar pada September 2020. Jika dibedah, segmen usaha polyolefins menyumbang pendapatan paling besar bagi TPIA, yakni US$869,3 juta atau tumbuh 34,8% dari tahun lalu yang hanya US$644,9 juta. Kontributor berikutnya adalah segmen usaha olefins yang menyumbang US$173,3 juta pada 9M2020 atau turun 45,1% dari tahun lalu yang mencapai US$315,9 juta. 

Segmen usaha berikutnya yang menjadi sumber pendapatan TPIA pada Q3 2020 ini meliputi styrene monomer sebesar US$136 juta, butadine sebesar US$80,8 juta, serta sewa tangki dan dermaga sebesar US$8,6 juta. 

Direktur TPIA, Suryandi, mengatakan bahwa capaian perusahaan pada paruh kedua tahun ini membaik seiring dengan pemulihan permintaan dari China dan Asia Timur Laut. Dengan begitu, volume penjualan produk pun menjadi stabil.

"Kami terus dapat menjual volume produksi kami secara stabil tanpa penurunan permintaan untuk melayani kebutuhan pelanggan kami dan pasar domestik yang dinamis," pungkasnya.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Lestari Ningsih
Editor: Lestari Ningsih

Bagikan Artikel: