Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Dokter Reisa Beberkan Alasan Vaksinasi Perlu Dua Dosis

Dokter Reisa Beberkan Alasan Vaksinasi Perlu Dua Dosis Kredit Foto: Sufri Yuliardi
Warta Ekonomi, Jakarta -

Juru Bicara Pemerintah untuk Covid-19, Reisa Broto Asmoro, mengungkapkan bahwa proses vaksinasi harus dilakukan dengan menggunakan dua dosisi yang sudah dianjurkan sejak awal.

“Kenapa perlu dua kali karena antara dosis yang pertama dan kedua nantinya akan saling menguatkan perannya dalam membentuk kekebalan daya tahan tubuh,” ujarnya dalam diskusi online Meningkatkan Imun Tubuh di Masa Pandemi yang diselenggarakan oleh Badan Kesehatan Perempuan Amanat Nasional, Rabu (4/8/2021).

Baca Juga: Penelitian Ilmiah Buktikan Vaksin Efektif Cegah Kematian dan Melindungi dari Semua Varian COVID-19

Reisa menjelaskan peranan setelah suntikan dosis pertama menyebabkan respons imun primer akan turun dalam suatu waktu tertentu. Turunnya antibodi setelah suntikan dosis pertama tersebut, yang menyebabkan diperlukan booster dengan suntikan dosis kedua sehingga dapat menciptakan respons imun sekunder.

“Karena itu nantinya akan menciptakan imun memory. Inilah pentingnya suntikan dua dosis vaksin,” ujarnya.

Reisa yang juga Duta Adaptasi Kekebalan Baru ini juga mengungkapkan suntikan dosis kedua tidak lantas menjadikannya kebal dari penyakit. Tapi hal tersebut merupakan ikhtiar menambah kekebalan tubuh.

Vaksinasi tidak akan efisiensi, lanjut Reisa, bila tidak diimbangi dengan proteksi dari luar dengan cara 3M dan 3T untuk mengurangi jumlah virus yang masuk. Kalau pun kemudian terjadi kecolongan virus masuk ke tubuh, masih ada vaksin yang akan merespons.

“Tapi memang berdasarkan pengalaman vaksin Sinovac efektif kalau terinfeksi, sebesar 94 persen itu mengurangi risiko bergejala dan resiko perawatan di RS sampai mengurangi resiko kematian,” katanya.

Baca Juga: Imigrasi Depak WN Turki dari Bali gegara Sembunyikan Buronan

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Bethriq Kindy Arrazy
Editor: Alfi Dinilhaq

Bagikan Artikel: