Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Permintaan Obat Terapi Covid Melonjak 12 Kali Lipat

Permintaan Obat Terapi Covid Melonjak 12 Kali Lipat Kredit Foto: Amiri Yandi/Info Publik/Kominfo Newsroom
Warta Ekonomi, Jakarta -

Permintaan akan obat terapi Covid-19 melonjak tajam seiring dengan lonjakan angka kasus positif kasus Covid-19. Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin pun mengeklaim telah berkoordinasi dengan sejumlah industri farmasi untuk memastikan ketersediaan obat.

"Sejak tanggal 1 sampai sekarang telah terjadi lonjakan luar biasa dari kebutuhan obat-obatan. Lonjakan itu sekitar 12 kali lipat. Kami menyadari ini dan sudah berkomunikasi dengan teman-teman di Gabungan Pengusaha Farmasi," kata Budi dalam konferensi pers di Jakarta, Senin (26/7/2021).

Baca Juga: Kemenkes Terus Tingkatkan Pemenuhan Oksigen, Testing, dan Tracing

Selain berkoodinasi, Menkes mengatakan telah mempersiapkan beberapa langkah lainnya di antaranya mengimpor bahan baku obat, memperbesar kapasitas produksi, serta mempersiapkan distribusi.

"Namun, dibutuhkan waktu 4-6 minggu agar kapasitas produksi obat dalam negeri kita bisa memenuhi kebutuhan peningkatan obat-obatan sebanyak 12 kali lipat," tegasnya.

Budi mengungkapkan bahwa saat ini terdapat tiga jenis obat terapi yang tidak dapat diproduksi di dalam negeri, yaitu Remdesivir, Actemra, dan Gammaraas.

"Kita ada tiga obat lain yang belum bisa kita produksi di dalam negeri yang sangat bergantung kepada impor, seperti Remdesivir, Actemra, dan Gammaraas. Ini adalah obat-obatan yang di seluruh dunia juga sedang short supply karena semua orang membutuhkan obat-obat ini," jelasnya.

Untuk Remdesivir, misalnya pada bulan Juli ini akan tiba sebanyak 150 ribu vial, kemudian di bulan Agustus akan tiba sebanyak 1,2 juta vial.

"Sekarang kita sedang dalam proses untuk bisa membuat Remdesivir di dalam negeri, doakan mudah-mudahan itu bisa segera terjadi," imbuhnya.

Kemudian untuk Actemra, selain seribu vial yang direncanakan tiba pada bulan ini, pemerintah juga berupaya terus mendatangkan lebih banyak pasokan dari sejumlah negara.

"Agustus kita akan mengimpor 138 ribu dari negara-negara yang mungkin teman-teman tidak membayangkan kita akan impor dari negara-negara tersebut karena kita cari ke seluruh pelosok dunia mengenai Actemra ini," ungkap Budi.

Sementara untuk Gammaraas, imbuh Menkes, pihaknya akan mengimpor 26 ribu di bulan Juli ini dan 27 ribu di bulan Agustus. "Obat-obatan ini akan datang secara bertahap. Agustus kita harapkan sudah lebih baik distribusinya," imbuhnya.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Boyke P. Siregar
Editor: Puri Mei Setyaningrum

Bagikan Artikel: