Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Tingkatkan Tracing, Begini Pembagian Peran Tracer di Indonesia

Tingkatkan Tracing, Begini Pembagian Peran Tracer di Indonesia Kredit Foto: Antara/Asep Fathulrahman
Warta Ekonomi, Jakarta -

Indonesia tengah berupaya meningkatkan tracing agar dapat segera mengidentifikasi penyebaran Covid-19 dan melakukan penanganan lebih dini bagi masyarakat yang terkonfirmasi positif. Untuk mengoptimalkan upaya tersebut, para elemen yang terlibat dalam pelaksanaan tracing dibagi menjadi tiga peran.

Ketiga peran dalam pelaksanaan tracing adalah tracer digital, tracer lapangan, dan petugas puskesmas/bidan desa. Tracer digital akan melakukan wawancara secara virtual dengan orang terkonfirmasi positif serta orang yang melakukan kontak erat.

Baca Juga: TNI Akui Tracing Indonesia Belum Penuhi Standar WHO

"Tracer digital akan mewawancarai masyarakat yang harus kita tracing karena terjadi kontak erat dengan menggunakan alat komunikasi WhatsApp maupun handphone," ujar Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto dalam keterangan pers virtual di Youtube BNPB, Senin (26/7/2021).

Setelah itu, para tracer digital akan mengisi laporan hasil wawancara pada aplikasi SILACAK. Tracer digital ini terdiri dari Aparatur Sipil Negara (ASN) muda, CPNS, Bintara, Tamtama, dan relawan. Apabila terjadi kendala, lanjut Hadi, tracer lapangan akan mewawancara dengan melakukan kunjungan langsung pada pasien kasus positif dan kontak erat.

"Apabila menemui kendala, tracer lapangan Babinsa dan Bhabinkamtibnas, termasuk dari bidan desa, akan secara manual mendatangani masyarakat yang disinyalir terpapar Covid-19," paparnya.

Para tracer lapangan ini akan berupaya memastikan kontak erat menjalani tes Covid-19 serta memantau kasus/kontak erat yang menjalani isolasi mandiri. Kemudian, sama seperti tracer digital, tracer lapangan juga akan melaporkan kegiatannya dalam aplikasi SILACAK.

Sementara, kegiatan tes Covid-19, baik itu antigen maupun PCR, akan dilakukan oleh petugas puskesmas atau bidan desa yang berwenang. Agar pelaksanaan tracing berjalan optimal, baik Kementerian Kesehatan maupun TNI/Polri memberikan pelatihan kepada para tracer digital.

"Setelah itu, akan kita implementasikan di lapangan. Kita cek ada permasalahan apa. Ini sebagai feedback bagi kita untuk memperbaiki permasalahan-permasalahan di lapangan," tuturnya.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Imamatul Silfia
Editor: Puri Mei Setyaningrum

Tag Terkait:

Bagikan Artikel: