Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Wakilnya Anies Wanti-wanti Orang India di Jakarta: Tentu, Bukan Lakukan Euforia...

Wakilnya Anies Wanti-wanti Orang India di Jakarta: Tentu, Bukan Lakukan Euforia... Kredit Foto: Instagram Ariza Patria
Warta Ekonomi, Jakarta -

Wakil Gubernur DKI Jakarta, Ahmad Riza Patria mengatakan, bahwa 135 warga negara India yang masuk ke Indonesia harus di karantina. Hal ini sebagai langkah antisipasi penyebaran wabah COVID-19.

"Itu kan sudah ada protapnya selama ini kepada warga negara asing yang datang ke Indonesia harus masuk karantina dan yang bersangkutan kan sudah di karantina, terlebih ditemukan ada yang positif COVID-19, sehingga tentu pengawasan akan lebih ketat lagi," kata Riza di kantornya, Jakarta Pusat.

Baca Juga: Menkes: Festival Keagamaan dan Pemilu Picu Ledakan Covid-19 di India

Tentunya, dari Dinas Kesehatan Provinsi DKI Jakarta, Kementerian Kesehatan dan pihak PT Angkasa Pura memastikan langsung warga negara asing yang masuk ke Tanah Air harus melalui standar operasional prosedur (SOP) yang sudah ditetapkan dan harus dalam pengawasan ketat.

"Karena beberapa orang diantaranya positif COVID-19. Kedua kita tahu juga khawatir dari pihak warga negara asing (India) sedang tinggi tingginya meninggal COVID-19 per harinya itu luar biasa. Ketiga, kita menjaga agarĀ  jangan sampai ada varian baru yang masuk ke Indonesia," ungkapnya.

Riza menegaskan, pengetatan terhadap pintu masuk Indonesia melalui bandara harus dilakukan. Selain itu instruksi dari Presiden Joko Widodo bahwa pintu masuk Indonesia harus dijaga ketat.

"Jangan sampai lengah, tidak boleh di abaikan, tidak kemudian uforia, justru semakin tinggi COVID-19 kita harus semakin meningkatkan protokol kesehatan," katanya.

Dengan melaksanakan 3M: mencuci tangan, menggunakan masker dan menjaga jarak. Hal ini supaya sejalan dengan vaksinasi nasional semakin ketat memperlakukan protokol kesehatan. Maka akan mempercepat pengurangan penyebaran yang pada akhirnya bisa memutus mata rantai.

"Jangan sampai terjadi di beberapa banyak negara kita ketahui sekalipun ada vaksin. Ada uforia, kemudian terjadi pelonggaran akhirnya sekarang dibanyak negara terjadi lonjakan yang signifikan jumlah kematian yang banyak, sehingga ini mudah-mudahan tidak terjadi di Jakarta dan tentu Indonesia," katanya.

Sebelumnya, Kasubdit Karantina Kesehatan Direktorat Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Kementerian Kesehatan Benget Saragih menyebut, bahwa Indonesia kedatangan ratusan Warga Negara Asing (WNA) dari India melalui Bandara Soekarno-Hatta, Rabu malam, 21 April 2021.

Benget mengungkapkan, pihaknya cukup khawatir akan kedatangan 135 WNA India itu, sebab diketahui India tengah dilanda 'Tsunami COVID-19' dalam dua bulan terakhir. Selain itu, India diketahui tengah berjibaku melawan mutasi virus SARS-CoV-2 varian B1617 yang bermuatan mutasi ganda.

Baca Juga: Imigrasi Depak WN Turki dari Bali gegara Sembunyikan Buronan

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Muhammad Syahrianto

Bagikan Artikel: