Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Gak Kaleng-kaleng! Jadi yang Terbanyak Memvaksin, Penyakit Covid-19 di Israel Turun 98 Persen

Gak Kaleng-kaleng! Jadi yang Terbanyak Memvaksin, Penyakit Covid-19 di Israel Turun 98 Persen Kredit Foto: Unsplash/Mika Baumeister
Warta Ekonomi, Tel Aviv -

Risiko penyakit akibat COVID-19 di Israel turun 95,8 persen di antara orang-orang yang menerima dua suntikan vaksin Pfizer.

Kementerian Kesehatan Israel mengatakan vaksin itu juga 98 persen efektif dalam mencegah demam atau masalah pernapasan dan 98,9 persen efektif dalam mencegah rawat inap dan kematian.

Baca Juga: Hasil Positif Vaksinasi Massal, Israel Mau Longgarkan Lockdown untuk Rakyatnya

Penemuan ini didasarkan pada data yang dikumpulkan secara nasional hingga 13 Februari dari warga Israel yang telah menerima suntikan kedua setidaknya dua pekan sebelumnya.

Menurut situs web Kementerian Kesehatan, sekitar 1,7 juta orang telah diberikan suntikan kedua pada 30 Januari, sehingga mereka memenuhi syarat untuk dilibatkan.

Upaya vaksinasi ambisius Israel telah menjadikannya studi terbesar di dunia nyata tentang vaksin Pfizer.

Perdana Menteri Benjamin Netanyahu mengatakan pada hari Sabtu (20/2/2021) bahwa dia mengharapkan 95 persen orang Israel berusia 50 ke atas akan divaksinasi dalam dua minggu ke depan.

Laporan sebelumnya dari penyedia layanan kesehatan individu juga menunjukkan hasil positif, mendorong Israel untuk menghapus pembatasan ekonomi setelah berminggu-minggu lockdown. Pada hari Minggu, sekolah dan banyak toko akan diizinkan untuk buka kembali.

Kementerian Kesehatan Israel juga telah meluncurkan aplikasi "Green Pass", yang ditautkan ke file medis pribadi.

Green Pass dapat ditunjukkan oleh orang-orang yang telah diinokulasi penuh atau dianggap kebal setelah pulih dari COVID-19 untuk tinggal di hotel atau menghadiri acara budaya atau olahraga.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Muhammad Syahrianto

Bagikan Artikel: