Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Tantangan Satgas Covid-19: Petugas Dihalangi saat Tracing di Petamburan

Tantangan Satgas Covid-19: Petugas Dihalangi saat Tracing di Petamburan Kredit Foto: Viva
Warta Ekonomi, Jakarta -

Ketua Satgas Penanganan COVID-19, Letjen Doni Monardo meminta agar aparat Satgas COVID-19 di daerah untuk melanjutkan usaha melakukan 3T (testing, tracing, dan treatment) di Petamburan. Dan, melakukan pendekatan persuasif serta mengajak masyarakat bekerja sama atas nama nilai kemanusiaan.

"Mulailah dengan tracing dari Lurah Petamburan. Selanjutnya tes massal dari keluarga inti semua yang positif," tulis keterangan pers BNPB soal laporan peserta rapat virtual dihadiri oleh Kepala Dinas Kesehatan DKI Jakarta, Jawa Barat, dan Banten, Minggu (22/11/2020).

Dia mengungkapkan mendapat laporan terkait penelusuran kontak pasien COVID-19 dari massa Habib Rizieq Syihab. Petugas mengaku dihalangi ketika berusaha melakukan pelacakan dan meminta dukungan dari Satgas COVID-19 pusat untuk masuk klaster-klaster yang dicurigai berpotensi menjadi pusat keramaian itu.

Baca Juga: Ketua Satgas Covid: Tolong Jangan Kecewakan Kerja Keras Kami

"Laporan peserta rapat menyebutkan, baik yang di Petamburan (Jakarta) maupun di Megamendung (Bogor), petugas kesehatan masih kesulitan untuk melakukan pelacakan. Mereka dihalang-halangi ketika hendak masuk melakukan tracing dan tracking. Diharap, Satgas COVID-19 Pusat, tidak saja memberi tambahan fasilitas swab tetapi juga dukungan agar bisa masuk ke kluster-kluster yang dicurigai berpotensi menjadi pusat penularan," katanya.

Doni Monardo mengharapkan dukungan dari tokoh-tokoh masyarakat di setiap daerah, termasuk para Ketua RT dan Ketua RW. Sehingga, proses penemuan kasus COVID-19 bisa dengan baik dijalankan.

"Sampaikan bahwa kami akan melakukan tes massal, dimulai dari keluarga inti yang positif. Ini bagian dari upaya memutus mata rantai penularan COVID-19. Upaya ini tidak akan berhasil tanpa dukungan semua pihak. Karenanya perlu kerja sama yang baik dan harmonis. Semua harus dilakukan dengan pendekatan humanis," kata Doni.

Ia juga mengimbau kepada semua kepala daerah untuk mengantisipasi kerumunan akibat kegiatan sosial dan keagamaan yang digelar di daerah masing-masing. Ia meminta mereka mencegah dan menangkal sejak dini potensi kerumunan yang melanggar protokol kesehatan.

Baca Juga: Imigrasi Depak WN Turki dari Bali gegara Sembunyikan Buronan

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Fajar Sulaiman

Bagikan Artikel: