Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

ADB Tambahkan Pinjaman US$14 Juta ke Mikronesia untuk Covid-19

ADB Tambahkan Pinjaman US$14 Juta ke Mikronesia untuk Covid-19 Kredit Foto: Antara/Indrianto Eko Suwarso
Warta Ekonomi, Jakarta -

Bank Pembangunan Asia (ADB) telah menyetujui hibah US$14 juta untuk membantu pemerintah negara Federasi Mikronesia (FSM) dalam menanggapi pandemi penyakit virus corona (Covid-19).

Hibah tersebut akan membantu mendanai langkah-langkah yang memerangi masuk dan penyebaran Covid-19, memberikan stimulus ekonomi untuk bisnis, dan meningkatkan perlindungan sosial bagi masyarakat miskin dan rentan.

Baca Juga: ADB Donasikan Dua Mesin Uji Covid-19 ke Filipina

"Program dukungan pengeluaran dan penghidupan (HEALS) Kesehatan FSM adalah bagian dari paket bantuan terintegrasi oleh ADB yang mencakup tanggapan langsung FSM terhadap Covid-19 dan dukungan pembiayaan jangka pendek untuk mengelola efek sosioekonomi dari pandemi sambil mempromosikan intervensi yang mendukung pemulihan dan pembangunan ketahanan," kata Presiden ADB, Masatsugu Asakawa.

Masatsugu mengatakan bahwa hibah ini merupakan hibah kedua ADB kepada FSM untuk memerangi dampak Covid-19, menyusul hibah US$6 juta pada bulan April.

Program HEALS ADB akan mendukung rencana tindakan kesehatan pemerintah melalui kegiatan seperti membangun fasilitas karantina, memberikan pelatihan pencegahan infeksi untuk penanggap pertama, meningkatkan pengujian laboratorium lokal, dan memasok peralatan medis penting.

Program ini juga kata dia akan memberikan dukungan finansial, termasuk subsidi gaji dan potongan pajak untuk 186 bisnis pariwisata yang terkena ancaman pandemi. Bank Pembangunan FSM akan memberikan pinjaman kepada setidaknya 200 usaha mikro dan kecil, setengahnya akan dialokasikan untuk usaha milik perempuan. Bantuan pengangguran sementara akan diberikan kepada sekitar 100 pekerja migran yang kehilangan pekerjaan karena Covid-19.

Bantuan tunai akan membantu sekitar 4.500 rumah tangga berpenghasilan rendah, memberikan bantuan sementara bagi pekerja informal yang terkena dampak.

Hibah ini didanai melalui opsi respons pandemi Covid-19 (CPRO) di bawah Fasilitas Dukungan Kontra-siklik ADB. CPRO didirikan sebagai bagian dari bantuan ADB senilais US$20 miliar bagi negara berkembang untuk menanggapi Covid-19 yang diumumkan pada bulan April.

Baca Juga: Imigrasi Depak WN Turki dari Bali gegara Sembunyikan Buronan

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Boyke P. Siregar
Editor: Puri Mei Setyaningrum

Bagikan Artikel: