Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Relawan Vaksin Corona Tewas, Brasil Bela Diri Sebut Kasus Bunuh Diri

Relawan Vaksin Corona Tewas, Brasil Bela Diri Sebut Kasus Bunuh Diri Kredit Foto: Antara/REUTERS/Tatyana Makeyeva
Warta Ekonomi, Sao Paulo -

Regulator kesehatan Brazil menangguhkan atau menghentikan sementara uji klinis vaksin virus corona baru (Covid-19) Sinovac China setelah kematian seorang relawan. Kematian relawan itu dinyatakan sebagai kasus bunuh diri dan saat ini sedang diselidiki.

Penangguhan uji klinis vakin Covid-19 Sinovac disambut gembira Presiden Jair Bolsonaro, yang telah berulang kali mengkritik kredibilitas vaksin dan mengatakan vaksin itu tidak akan dibeli oleh negaranya.

Regulator kesehatan Brazil, Anvisa, menangguhkan uji klinis vaksin pada Senin malam dengan mengatakan penangguhansudah dimulai sejak29 Oktober. 

Seorang sumber yang mengetahui masalah tersebut mengatakan kepada Reuters yang dilansir Rabu (11/11/2020) bahwa insiden yang menyebabkan penangguhan itu adalah bunuh diri.

Pemerintah negara bagian Sao Paulo, tempat uji klinis itu dijalankan, kemudian mengonfirmasi bahwa kematian seorang relawan telah terdaftar sebagai bunuh diri dan sedang diselidiki lebih lanjut.

Pada Selasa malam, Anvisa mengatakan akan mempertahankan penangguhan uji klinis vaksin dan tidak memberikan indikasi berapa lama itu akan berlangsung. Anvisa menepis indikasi bahwa langkah itu bermotif politik, dengan mengatakan keputusan itu murni teknis.

Penyelenggara uji klinis vaksin mengkritik keputusan Anvisa, dengan mengatakan bahwa mereka belum diberitahu sebelumnya dan tidak ada alasan untuk menghentikan uji klinis.

Meskipun seorang relawan uji klinis telah meninggal, itu tidak ada hubungannya dengan vaksin tersebut. Demikian disampaikan Jean Gorinchteyn, Menteri Kesehatan untuk negara bagian Sao Paulo, pada konferensi pers pada hari Selasa.

“Kami memiliki kejadian eksternal yang membuat regulator diberitahu,” kata Gorinchteyn. Vaksin tersebut dinyatakan aman.

Dimas Covas, kepala lembaga penelitian medis Sao Paulo Butantan, yang melakukan uji klinis vaksin Covid-19 Sinovac, mengatakan vaksin tersebut tidak menunjukkan efek samping yang serius. Berbicara pada konferensi pers yang sama, dia berharap uji klinis akan dilanjutkan pada Selasa atau Rabu pekan ini.

Anvisa mengatakan informasi awal yang mereka terima dari Butantan tidak menyebutkan bahwa kematian relawan itu adalah bunuh diri.

"Kami tidak punya pilihan selain menangguhkan uji klinis mengingat kejadian tersebut," kata kepala Anvisa, Antônio Barra Torres.

Penangguhan uji klinis di Brazil, salah satu dari tiga studi besar tahap akhir Sinovac, dan dampak yang ditimbulkan menggarisbawahi atmosfer politik yang semakin tegang seputar pengembangan dan distribusi vaksin potensial.

Kemunduran upaya Sinovac kontras dengan kabar baik dari Pfizer Inc, yang mengatakan pada hari Senin bahwa vaksin Covid-19 eksperimentalnya lebih dari 90% efektif berdasarkan hasil uji coba awal.

Bolsonaro, seorang skeptis lama China, telah menolak vaksin Sinovac karena kurang kredibilitas. Pada Selasa pagi, dia mengatakan di halaman Facebook-nya bahwa penangguhan itu adalah "kemenangan lain bagi Jair Bolsonaro".

Baca Juga: Imigrasi Depak WN Turki dari Bali gegara Sembunyikan Buronan

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Muhammad Syahrianto

Bagikan Artikel: