Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Para Ahli Curiga Parah ke Kim Jong Un! Bisa-Bisa Berbuah Petaka!

Para Ahli Curiga Parah ke Kim Jong Un! Bisa-Bisa Berbuah Petaka! Kredit Foto: Reuters/KCNA
Warta Ekonomi, Pyongyang, Korea Utara -

Korea Utara baru-baru ini mengumumkan sedang mengembangkan vaksin Covid-19. Dikutip dari Politico, para ahli khawatir bahwa pemimpin Korea Utara Kim Jong-un yang misterius memiliki tujuan yang jahat di dalam pikirannya.

Para ahli beranggap Kim menggunakan krisis kemanusiaan untuk meningkatkan persenjataan senjata biologisnya.

"Korea Utara dapat menggunakan aspirasi vaksin yang sah ini sebagai cara untuk meningkatkan kemampuan bioteknologi mereka," ujar Asisten Sekretaris Pertahanan untuk program pertahanan nuklir, kimia dan biologi selama pemerintahan Obama, Andrew Weber.

Baca Juga: Misteri Kapal-kapal Hantu Korea Utara yang Belum Terpecahkan

Korea Utara dapat membeli peralatan dari Negara Barat atau Tiongkok yang diperlukan untuk membuat vaksin dan tahun depan dapat menggunakannya untuk senjata biologis.

Para ahli beranggap, pandemi Covid-19 ini memiliki peluang untuk bagi rezim yang impornya terhambat oleh sanksi internasional. Dari 16 negara yang diduga membuat vaksin Covid-19, termasuk Rusia, Tiongkok dan Iran, Weber selalu khawatir akan Korea Utara.

Korea Utara memiliki sejarah mengabaikan perjanjian senjata internasional dan mengaburkan batas antara penelitian militer dan sipil.

Baca Juga: Bioskop di Korea Kembali Buka, Ini 4 Film Korsel yang Siap Tayang

"Saya pikir mereka lebih cenderung menggunakan senjata biologis terhadap kita daripada senjata nuklir," ujar Weber.

Menurut Weber, Korea Utara dapat dengan mudahnya meluncurkan serangan bio di Kota New York jika mereka mau.

"Anda hanya perlu jumlah kecil untuk membunuh puluhan ribu orang," tambahnya.

Peneliti Pertahanan di RAND Corporation, Bruce Bennet beranggap, apa pun yang berhubungan dengan Covid-19 akan dipandang sebagai hal kemanusiaan dan kemanusiaan tidak dilarang oleh sanksi.

"Anda harus mendapatkan persetujuan dari barang per barang, tetapi ada banyak pengiriman kemanusiaan yang terjadi ke Korea Utara, banyak hal bisa mengalir di situ," ujarnya.

Menurut pembelot Korea Utara dan analis intelijen Amerika Serikat, Korea Utara telah melakukan operasi senjata bio sejak tahun 1960.

Pada tahun 1993, intelijen Rusia melaporkan bahwa Korea Utara melakukan penelitian militer dengan antraks, kolera, wabah pes, dan cacar.

Pada tahun 2002, mantan penasihat keamanan nasional Trump, John Bolton mengatakan pemerintah Amerika Serikat percaya bahwa Korea Utara memiliki salah satu program bioweapon ofensif paling kuat di Bumi.

Baca Juga: Kader Gerindra Gantikan AWK Sebagai Anggota DPD RI, De Gadjah: Efektif Kawal Kebijakan dan Pembangunan

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Lestari Ningsih

Bagikan Artikel: