Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Alamaak! Jokowi Kembali Dibuat Kesal Bukan Kepalang, Gara-Gara...

Alamaak! Jokowi Kembali Dibuat Kesal Bukan Kepalang, Gara-Gara... Kredit Foto: Antara/Sigid Kurniawan
Warta Ekonomi, Jakarta -

Presiden Jokowi menyoroti anggaran penanganan pandemi virus corona (COVID-19) yang belum diserap secara optimal. Menurut catatan Presiden, dari dana Rp695 triliun yang dianggarkan, untuk sektor kesehatan dan dunia usaha baru 19 persen yang dicairkan.

"Mengenai penyerapan stimulus penanganan COVID-19 masih belum optimal dan kecepatannya masih kurang," ujar Jokowi saat membuka rapat terbatas di Istana Negara, Jakarta, Senin 27 Juli 2020.

Baca Juga: Alamak! Jokowi Telepon IMF, Panen Kabar Buruk Soal Ekonomi Dunia!

"Data terakhir yang saya terima, tanggal 22 Juli dari total stimulus penanganan COVID yaitu sebesar Rp695 Triliun, yang terealisasi baru Rp 136 T. Artinya baru 19 persen,” lanjut Jokowi.

Mantan Gubernur DKI Jakarta itu pun secara blak-blakan menyatakan bahwa realisasi anggaran seperti terbilang lamban, termasuk relaksasi atau insentif ekonomi yang rencana pemerintah menyentuh sektor usaha kecil dan menengah.

"Di UMKM 25 persen, ini termasuk penempatan dana di Himbara Rp30 T,” kata dia.

Baca Juga: Resah! Gerindra: Pak Jokowi Tolong Bertindak, Copot Saja Nadiem!

Jokowi lalu meminta agar persoalan kelambanan ini segera dipecahkan dan dilakukan terobosan- terobosan. Jika hambatannya birokrasi, maka yang dilakukan adalah efisiensi serta merevisi aturan yang menghambatnya, termasuk serapan di sektor kesehatan yang masih 7 persen.

Menurut dia, dibentuknya Komite Satuan Tugas baru punya rencana kerja harus menangani persoalan ekonomi dan kesehatan.

"Kalau memang regulasi ya revisi regulasi itu agar ada percepatan, lakukan short cut, lakukan perbaikan dan jangan sampai ada yang namanya ego sektoral, ego daerah,” tutur Jokowi.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Lestari Ningsih

Bagikan Artikel: