Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Jejak, Teknologi Pengendali Penyebaran Pandemi Covid-19 di Jakarta

Jejak, Teknologi Pengendali Penyebaran Pandemi Covid-19 di Jakarta Kredit Foto: Jakarta Smart City
Warta Ekonomi, Jakarta -

Jakarta Smart City dan Cartenz Group sebagai leading company penyediaan solusi e-government di Indonesia berkolaborasi mengembangkan aplikasi Jejak sebagai salah satu langkah untuk membantu mengendalikan penyebaran pandemi Covid-19 di wilayah DKI Jakarta.

Jejak merupakan salah satu fitur aplikasi di platform Jaki yang dapat memindai pergerakan individu melalui kode QR. Teknologi ini akan memberikan sebuah gambaran lokasi pergerakan pasien positif Covid-19  selama 14 hari ke belakang.

Kolaborasi tersebut merupakan langkah strategis antara swasta dan pemerintah, di mana JSC sebagai Badan Layanan Umum Daerah (BLUD) di bawah Dinas Komunikasi, Informatika, dan Statistik Pemerintah Provinsi DKI Jakarta (Diskominfotik) memiliki peranan penting untuk menciptakan Jakarta sebagai kota yang berinovasi dalam menyelesaikan permasalahan kota, membawa warga Jakarta memiliki kualitas hidup yang lebih baik. Terlebih dalam pandemi saat ini sangatlah diperlukan sinergi tepat untuk menghadirkan sebuah solusi inovatif dan efektif.

Baca Juga: Media Asing Soroti Kegagalan RI Tangani Covid-19, sampai Bawa-bawa Nama Anies

Gito Wahyudi, CEO Cartenz Group, mengatakan, setiap warga Jakarta dapat mengunduh aplikasi Jaki untuk mendapatkan fitur aplikasi Jejak secara gratis dan nantinya secara berkala akan mengkaji pelaksanaan serta tata kelola data sehingga pelacakan akan terpantau dengan baik.

Adapun cara kerja dari aplikasi tersebut adalah dengan memindai kode unik QR dari setiap individu di pusat keramaian. Pemindaian ini bertindak sebagai pencatat riwayat kunjungan yang kemudian akan digunakan para petugas pengendali Covid-19.

"Apabila ditemukan sebuah kasus baru di titik lokasi yang pernah dikunjungi, maka para petugas bisa mendapatkan data secara akurat terkait siapa saja yang pernah mengunjungi lokasi tersebut," jelas Gito, Kamis (25/6/2020).

Baca Juga: Imigrasi Depak WN Turki dari Bali gegara Sembunyikan Buronan

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Agus Aryanto
Editor: Rosmayanti

Bagikan Artikel: