Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Garuda Indonesia Rugi Bandar, Bos Irfan Curhat...

Garuda Indonesia Rugi Bandar, Bos Irfan Curhat... Kredit Foto: F. Lancelot
Warta Ekonomi, Jakarta -

PT Garuda Indonesia Tbk (GIAA) mencatat rugi yang diatribusikan kepada pemilik entitas induk sebesar US$712,72 juta atau Rp10,4 triliun (Rp14.585 per dolar) di semester I-2020 (unaudited).

Sementara itu, pendapatan usaha turun 58,18% ke US$917,28 juta year on year dibandingkan periode sebelumnya sebesar US$2,19 miliar.

Direktur Utama Garuda Indonesia Irfan Setiaputra mengungkapkan, pandemi Covid-19 memberikan dampak signifikan terhadap kinerja perseroan. Akibat adanya pembatasan pergerakan dan penerbangan pada masa pandemi, rata-rata frekuensi penerbangan menurun drastis dari yang sebelumnya melayani lebih dari 400 penerbangan per harinya menjadi hanya berkisar di angka 100 penerbangan per hari.

Di samping itu, jumlah penumpang juga mengalami penurunan tajam hingga mencapai 90%.

Baca Juga: Gak Takut, Bos Garuda Minta Jubir Istana Bisiki Jokowi untuk...

"Namun demikian kami terus memperkuat langkah pemulihan kinerja seoptimal mungkin agar perseroan dapat segera rebound dan memeroleh pencapaian kinerja yang semakin membaik. Fokus utama kami adalah mengupayakan perbaikan fundamental perseroan secara terukur dan berkelanjutan," jelas Irfan dalam keterangan tertulisnya, Jakarta, Minggu (2/8/2020).

Irfan memaparkan, upaya pemulihan kinerja dilakukan secara menyeluruh pada lini bisnis perseroan meliputi langkah optimalisasi pendapatan penumpang penerbangan berjadwal, layanan kargo udara hingga penerbangan charter.

Di samping itu, perseroan turut menjalankan langkah strategis dari aspek pengelolaan biaya melalui upaya negosiasi biaya sewa pesawat, restrukturisasi utang, hingga implementasi efisiensi di seluruh lini operasional guna menyelaraskan tren supply and demand di masa pandemi ini.

"Pandemi Covid-19 mengantarkan industri penerbangan dunia berada pada titik terendahnya di sepanjang sejarah. Kendati berada di tengah situasi sulit, Garuda Indonesia optimistis bahwa dengan upaya pemulihan kinerja yang telah dilakukan dan dengan dukungan penuh pemerintah serta soliditas stakeholder penerbangan, perseroan dapat terus bertahan dan kembali bangkit," tutup Irfan.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Rosmayanti

Bagikan Artikel: