Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Profesor Israel: Varian Omicron Lebih Menular, tapi Mungkin Tidak Begitu...

Profesor Israel: Varian Omicron Lebih Menular, tapi Mungkin Tidak Begitu... Kredit Foto: Reuters/Andrew Boyers
Warta Ekonomi, Tel Aviv -

Virus corona varian Omicron memang lebih menular tetapi tidak ganas dan berbahaya sebagaimana saudaranya yang lain.

Hal itu diungkapkan Prof. Dror Mevorach, seorang dokter senior dari Hadassah-Hebrew University Medical Center, menurut data baru yang diterbitkan pada hari Sabtu (4/12/2021).

Baca Juga: Catat! 2 Gejala Varian Omicron Ini Beda dengan Varian Delta

“Kami harus mengatakan ini dengan sangat hati-hati, tetapi jika kami melihat informasi yang tersedia saat ini, ada alasan untuk percaya bahwa variannya menyebar dengan cepat, tetapi mungkin tidak begitu berbahaya,” kata Mevorach.

Menurut profil pasien varian Omicron di Distrik Tshwane Afrika Selatan, 0% dari penerimaan rumah sakit dalam dua minggu sebelumnya adalah orang-orang di bawah usia 50 tahun.

Sebagian besar dari para pasien itu juga tidak memerlukan dukungan oksigen.

Untuk diketahui, Tshwane menjadi pusat wabah varian baru Covid-19 itu.

Beberapa ahli juga menyarankan bahwa jika Omicron lebih menular tetapi lebih ringan, itu bisa membuat corona lebih mirip dengan flu. 

Mevorach setuju, dengan mengatakan itu akan menjadi kabar baik bagi dunia. 

“Saya pikir kami memiliki indikasi orang yang divaksinasi terinfeksi, tetapi tampaknya penyakit mereka ringan,” kata dia.

Jika demikian, dia mengatakan skenario yang berbeda mungkin muncul.

“Kita mungkin perlu menerima bahwa beberapa orang akan jatuh sakit, dan mengobati mereka dengan perawatan antivirus yang akan segera tersedia, atau vaksin mungkin sedikit diubah agar lebih efektif,” katanya. 

Namun, dirinya tidak begitu yakin bahwa modifikasi vaksin perlu dilakukan. Menurutnya, opsi pertama mungkin cukup bagus.

Mevorach pun optimistis proteksi yang diberikan booster akan bertahan lama.

“Apa yang saya lihat dalam studi imunologi adalah bahwa booster benar-benar meningkatkan antibodi, dan saya pikir itu akan memberikan kekebalan yang bertahan lebih lama,” katanya.

Baca Juga: Imigrasi Depak WN Turki dari Bali gegara Sembunyikan Buronan

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Muhammad Syahrianto

Bagikan Artikel: