Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Skeptis Dijadikan Kelinci Percobaan, Menteri Kesehatan Minta Rakyatnya Rajin Makan Sayur-Mayur

Skeptis Dijadikan Kelinci Percobaan, Menteri Kesehatan Minta Rakyatnya Rajin Makan Sayur-Mayur Kredit Foto: Eli Muya Afya Yako
Warta Ekonomi, Dodoma, Tanzania -

Selama berbulan-bulan, pemerintah Tanzania mengklaim mereka telah bebas dari Covid-19 dan tak berencana menjalankan program vaksinasi.

Presiden Tanzania John Magufuli, mengatakan "jika warga percaya Tuhan, maka vaksin Covid-19 tak diperlukan".

Baca Juga: Puji Tuhan Sukses Amankan Vaksin, 9 Juta Rakyat Ethiopia Akhirnya Bisa Diimunisasi

Ia juga menyarankan warga untuk "memanfaatkan pengobatan alternatif seperti menghirup uap" untuk menangkal virus.

Dalam satu kesempatan, Magufuli dikutip mengatakan bahwa vaksin virus corona "mungkin adalah bagian dari persekongkolan asing untuk menyebar penyakit dan menggarong kekayaan Afrika".

"Kami di Tanzania selama satu tahun bebas corona. Bahkan di sini, tak ada satu pun orang mengenakan masker. Tuhan kami lebih berkuasa dari setan dan setan selalu gagal menggunakan bermacam penyakit,” terangnya.

Presiden Magufuli mengecilkan pandemi dan sudah mendesak Kementerian Kesehatan untuk tak terburu-buru membeli vaksin.

"Beberapa dari vaksin-vaksin ini tidak baik bagi kita. Saya sungguh-sungguh meminta Kementerian Kesehatan untuk ekstra hati-hati dengan vaksin yang diimpor ke negara kita,” jelasnya.

"Tak semua vaksin punya niat baik ke negara kita ... sangat penting bagi Tanzania untuk berhati-hati dengan vaksin ini," kata Presiden.

Sejak Juni 2020 Magufuli menyatakan bahwa "Tanzania telah bebas dari Covid-19".

Bersama sejumlah pejabat pemerintah ia secara terbuka mengolok-olok perlunya masker dalam membantu menekan penyebaran virus.

Ia meragukan perlunya pengetesan virus dan mengejek beberapa negara tetangga yang memberlakukan pembatasan dalam mengatasi pandemi.

Belum begitu jelas mengapa Presiden Magufuli skeptis dengan vaksin.

Namun belum lama ini ia mengatakan bahwa "tak semestinya rakyat Tanzania dimanfaatkan sebagai kelinci percobaan".

"Jika memang orang-orang kulit putih memang mampu mengembangkan vaksin, mestinya sekarang mereka sudah bisa membuat vaksin AIDS, kanker, dan TB," kata Presiden Magufuli.

Sikap Presiden Magufuli yang anti terhadap vaksin Covid-19 dikecam oleh para pejabat Organisasi Kesehatan Dunia (WHO).

Organisasi Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) ini mendesak Tanzania untuk menggunakan sains sebagai pijakan untuk mengatasi pandemi Covid-19, setelah Presiden mengklaim vaksin virus corona "berbahaya dan tak diperlukan".

Baca Juga: Imigrasi Depak WN Turki dari Bali gegara Sembunyikan Buronan

Halaman:

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Muhammad Syahrianto

Bagikan Artikel: