Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Corona di AS Makin Parah, Ratusan Moderator Konten Facebook Desak Mark Zuckerberg Beri Perlindungan

Corona di AS Makin Parah, Ratusan Moderator Konten Facebook Desak Mark Zuckerberg Beri Perlindungan Kredit Foto: Reuters/Charles Platiau
Warta Ekonomi, Jakarta -

Lebih dari 200 moderator konten di Facebook telah menandatangani surat terbuka kepada Mark Zuckerberg menuntut perlindungan yang lebih baik dari paparan Covid-19. Mereka mengatakan bahwa manajemen tak perlu mempertaruhkan nyawa dengan memaksa mereka kembali ke kantor, bahkan ketika karyawan penuh waktu bekerja dari rumah hingga Juli 2021.

Padahal, kasus corona di AS tengah mencapai puncak tertinggi dari yang pernah ada dengan lebih dari 11 juta kasus dan 250ribu orang meninggal akibat pandemi.

Dilansir dar The Verge di Jakarta, Kamis (19/11/2020) beberapa waktu lalu moderator konten yang bekerja untuk perusahaan kontraktor pihak ketiga Accenture di Austin, Texas diminta untuk kembali ke kantor. Meski demikian, perusahaan menerapkan tindakan pembersihan tambahan dan meminta karyawan untuk memakai masker.

Baca Juga: Mencari Barang Mewah saat Bill Gates dan Mark Zuckerberg Bertemu, Ternyata...

Tetapi, terlepas dari upaya ini, seorang kontraktor malah dinyatakan positif Covid-19 tak lama setelah kembali bekerja.

Facebook telah berada di bawah tekanan kuat untuk menghentikan penyebaran informasi salah yang viral dan menghapus hasutan untuk melakukan kekerasan, terutama soal pemilu AS 2020. Selama pandemi, ia lebih mengandalkan kecerdasan buatan untuk mendeteksi konten yang melanggar kebijakannya.

"AI tidak sesuai dengan pekerjaannya," kata moderator konten dalam surat yang diterbitkan oleh firma hukum Foxglove. "Pidato penting tersapu ke dalam filter Facebook termasuk konten berisiko, seperti melukai diri sendiri, tetap ada."

Halaman:

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Fajria Anindya Utami
Editor: Fajria Anindya Utami

Bagikan Artikel: