Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Boris Johnson Jalani Isolasi Mandiri Lagi, Penyebabnya Habis Ketemu...

Boris Johnson Jalani Isolasi Mandiri Lagi, Penyebabnya Habis Ketemu... Kredit Foto: Antara/Chris Jackson/Pool via REUTERS
Warta Ekonomi, London -

PM Inggris Boris Johnson kembali menjalani isolasi mandiri, setelah bertemu dengan salah satu anggota parlemen yang kemudian dinyatakan positif Covid-19.

Saat ini, kondisi Johnson relatif baik-baik saja. Tanpa gejala.

Baca Juga: Inggris Dikunci, Boris Johnson Desak Warga Inggris WFH 6 Bulan

Hal itu disampaikan Johnson via akun Twitternya, Minggu (15/11/2020) malam.

"Hari ini, saya telah diminta NHS Test and Trace untuk menjalani isolasi mandiri, karena saya telah berinteraksi dengan seseorang yang kemudian terdeteksi Covid-19," cuit Johnson.

"Saya tak mengalami gejala apa pun. Namun, saya akan tetap mengikuti protokol kesehatan dan bekerja dari No.10. Saya akan tetap memimpin penanganan Covid-19," imbuhnya.

Kabar Johnson yang baik-baik saja, dibenarkan oleh Juru Bicara Downing Street No.10.

"Perdana Menteri baik-baik saja. Tak mengalami gejala Covid-19," katanya, seperti dilansir BBC.

Kamis (12/11/2020) lalu, Johnson memang bertemu dengan Anderson di Downing Street No.10. Anggota Parlemen dari Partai Konservatif itu bahkan memasang fotonya bersama Sang Perdana Menteri, di akun Facebook pribadinya dengan caption "Sarapan bersama Perdana Menteri".

Melalui akun Facebook-nya, Anderson juga mengungkap bahwa ia tengah menjalani isolasi mandiri bersama istrinya, yang rentan secara klinis.

"Pada Jumat (13/11/2020), indra perasa saya seperti tak berfungsi. Di saat yang sama, istri saya mengalami sakit kepala yang cukup berat. Saya tidak batuk, tidak demam dan merasa sehat. Kami berdua menjalani tes pada Sabtu (14/11/2020), dan hasilnya keluar pada Minggu (15/11/2020) pagi," ungkap Anderson.

"Hasilnya, saya dan istri sama-sama dinyatakan positif. Kekhawatiran terbesar saya adalah istri saya, yang termasuk dalam kelompok rentan," pungkasnya. 

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Muhammad Syahrianto

Bagikan Artikel: