Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Pekerja Medis Kenya Ramai-ramai Tolak Dokter dari Kuba karena...

Pekerja Medis Kenya Ramai-ramai Tolak Dokter dari Kuba karena... Kredit Foto: Reuters/Alexandre Meneghini
Warta Ekonomi, Ankara -

Persatuan Praktisi Medis, Apoteker, dan Dokter Gigi Kenya (KMPDU) pada Selasa menegaskan kembali penolakan mereka terhadap langkah pemerintah mempekerjakan tenaga medis dari Kuba di tengah pandemi Covid-19.

Serikat pekerja itu menuduh pemerintah mengabaikan petugas medisnya sendiri dan memilih pekerja asing. Mereka juga menuntut pemerintah mempekerjakan 1.000 dokter Kenya yang menganggur dan meningkatkan tenaga medis di sejumlah negara bagian, serta menyarankan setidaknya ada 50 dokter baru per daerah, lansir situs web The Standar.

Baca Juga: Afrika Tunjukkan Peningkatan Kasus Corona Signifikan

“Impor dokter Kuba oleh pemerintah tidak mengenakkan. Kami memiliki petugas kesehatan yang memenuhi syarat dan telah dilatih dengan uang pembayar pajak tetapi pemerintah tidak mempertimbangkan mereka,” kata penjabat Sekretaris Jenderal KMPDU Chibanzi Mwachonda.

Mwachonda mengatakan bahwa mereka terdiri dari dokter spesialis penyakit dalam, onkologi, kardiologi ginjal, dan anak.

"Dengan meningkatnya kasus Covid-19, para dokter spesialis ini akan membantu para dokter kami dalam mengelola penyakit dan bertukar keterampilan," tambah dia.

Pemerintah mempekerjakan 100 dokter dari Kuba dua tahun lalu, termasuk 47 dokter spesialis dan 53 dokter keluarga, untuk mengatasi tantangan sumber daya manusia yang telah menghantam sektor kesehatan masyarakat negara itu sejak kemerdekaan.

Pemerintah membantah adanya tunjangan khusus yang diberikan kepada petugas medis Kuba yang tidak didapatkan oleh rekan mereka yang asli Kenya.

“Mereka tidak diberi perlakuan khusus. Mereka adalah dokter dan dibayar sesuai dengan apa yang dibayarkan kepada dokter lain dalam kapasitas mereka,” kata Sekretaris Administrasi Kesehatan Rashid Aman.

Petugas kesehatan Kenya terus mengeluh tentang kurangnya itikad baik pemerintah selama pandemi dan mengatakan bahwa sejumlah pekerja belum menerima paket kesejahteraan yang dijanjikan.

Seorang dokter dan dua perawat meninggal dunia akibat Covid-19 di Kenya, sementara lebih dari 546 petugas kesehatan lainnya positif terinfeksi virus tersebut.

Presiden Kenya Uhuru Kenyatta telah menginstruksikan kementerian kesehatan untuk mempercepat distribusi dana senilai lebih dari KES3 miliar shilling Kenya (Rp 407,8 miliar) untuk melindungi para pekerja kesehatan dari dampak pandemi.

Baca Juga: Tegas! Bule Inggris Eks Napi Narkoba Diusir dari Bali

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Muhammad Syahrianto

Bagikan Artikel: