Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Jika Hasil Rapid Test Reaktif, Apa yang Harus Dilakukan?

Jika Hasil Rapid Test Reaktif, Apa yang Harus Dilakukan? Kredit Foto: Sufri Yuliardi
Warta Ekonomi -

Pemerintah telah melakukan tes massal cepat atau rapid test sebagai screening atau filter?awal bagi kelompok berisiko. Rapid?test dilakukan secara masif di beberapa wilayah Indonesia untuk mengetahui potensi penyebaran virus agar bisa segera dilakukan tindakan penanganan.

Rapid?test dilakukan untuk mendeteksi antibodi apakah yang bersangkutan reaktif atau nonreaktif. Kegiatan ini juga disinergikan dengan contact tracing. Lalu, apabila hasil tes reaktif apa yg harus dilakukan?

Jika ditemukan kasus reaktif maka akan langsung dilakukan test PCR/swab kemudian dilanjutkan contact tracing baik di rumah maupun tempat kerja guna menemukan kasus positif lainnya untuk diisolasi agar tidak menjadi sumber penularan Covid-19 di masyarakat.

Baca Juga: Rapid Test Corona Dikeluhkan Rakyat, Pemerintah Diminta Jelaskan Rincian Pembiayaannya

Rapid test penting untuk pemetaan awal potensi penyebaran COVID-19 di masyarakat. Tindakan kesehatan lanjutan pun dapat segera dilakukan. Rapid test aman, jangan ragu apalagi menolaknya. Keselamatan bersama, perlu peran kita bersama.

Jika ditemukan kasus nonreaktif, tes?akan diulang 7-10 hari kemudian. Dalam hal ini protokol kesehatan harus tetap diterapkan secara ketat.

Kenapa saat hasil pemeriksaan rapid?test reaktif dilanjutkan pada pemeriksaan PCR/TCM? PCR dan TCM adalah dua metode tes yang basisnya adalah antigen, memeriksa virusnya secara langsung. Melalui kedua tes ini ditentukan apakah kasus positif atau negatif Covid-19, seperti dilansir akun Instagram resmi @GTPP COVID-19.

PCR adalah metode pengetesan melalui laboratorium monokuler untuk mengidentifikasi DNA dan RNA. Alur Pengambilan spesimen Untuk Covid-19 dilakukan di RS Rujukan kepada pasien, lalu dikirim ke Lab spesimen tersebut.

Spesimen yang diambil adalah nasofaring, bronchoalveolar lavage, tracheal aspirate, sputum, dan serum. TCM merupakan alat diagnostik penyakit TBC yang telah dikonversi berupa setting mesin dan penggunaan cartridge khusus agar mampu melakukan pemeriksaan Covid-19. Alat ini sudah tersebar hampir seluruh rumah sakit di Indonesia.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Cahyo Prayogo

Bagikan Artikel: