Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Perusahaan Bir Kompak Berdarah-Darah: Multi Bintang vs Delta Djakarta, Siapa Paling Parah?

Perusahaan Bir Kompak Berdarah-Darah: Multi Bintang vs Delta Djakarta, Siapa Paling Parah? Kredit Foto: Unsplash/rawpixel
Warta Ekonomi, Jakarta -

Kinerja keuangan perusahaan bir mengalami tekanan signifikan sepanjang tahun 2020, tak terkecuali PT Multi Bintang Indonesia Tbk (MLBI) dan PT Delta Djakarta Tbk (DLTA). Keuntungan dua perusahaan tersebut anjlok drastis dengan persentase 60% hingga 76%.

Lantas, perusahaan miras manakah yang paling berdarah-darah sepanjang tahun 2020? Simak rangkuman berikut ini.  Baca Juga: Perang Cuan Raksasa Emiten Rokok: HM Sampoerna vs Gudang Garam, Sama-Sama Anjlok

Laba Bersih

PT Multi Bintang Indonesia (MLBI) melaporkan penurunan laba bersih sebesar 76,30% sepanjang tahun 2020. Per Desember 2019, keuntungan MLBI tercatat sebesar Rp1,21 triliun, sedangkan per Desember 2020 hanya tersisa Rp285,67 miliar. Baca Juga: Rezeki Nomplok! Semua Keuntungan Sido Muncul Masuk Kantong Pemegang Saham!

Dilihat dari persentasenya, penurunan laba bersih PT Delta Djakarta Tbk (DLTA) memang lebih baik daripada MLBI. Secara tahunan, laba bersih DLTA amblas 60,98% dari Rp317,89 miliar pada 2019 menjadi Rp124,04 miliar pada 2020.

Pendapatan Penjualan

Setali tiga uang, jumlah pendapatan atau penjualan yang dikantongi oleh MLBI dan DLTA ikut terpangkas bersama laba bersih. Per Desember 2020, penjualan MLBI mencapai Rp1,99 triliun atau merosot 46,36% dari Desember 2019 lalu yang nilainya mencapai Rp3,71 triliun.  

Sementara itu, penjualan DLTA yang sahamnya juga dikuasai oleh Pemda DKI ini tercatat anjlok sedalam 33,95%. DLTA berhasil mengantongi penjualan sebesar Rp827,14 miliar sepanjang tahun 2019. Namun, angkanya jauh menurun menjadi Rp546,34 miliar sepanjang tahun 2020.

Aset

Dalam kurun waktu setahun, aset MLBI mampu bertumbuh dari yang awalnya Rp2,89 triliun pada akhir 2019 menjadi Rp2,91 triliun pada akhir 2020. Aset tersebut terdiri atas aset lancar sebesar Rp1,19 triliun dan aset tidak lancar sebesar Rp1,72 triliun.

Kemudian, aset Delta Djakarta per 31 Desember 2020 mencapai Rp1,23 triliun, menurun dari tahun sebelumnya yang mencapai Rp1,43 triliun. Aset lancar DLTA pada tahun 2020 tercatat sebesar Rp1,10 triliun dan aset tidak lancar sebesar Rp121,75 miliar.

Baca Juga: Imigrasi Depak WN Turki dari Bali gegara Sembunyikan Buronan

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Lestari Ningsih
Editor: Lestari Ningsih

Bagikan Artikel: