Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Perkara Xinjiang, China Bikin Produk-produk Asing Disensor Setelah...

Perkara Xinjiang, China Bikin Produk-produk Asing Disensor Setelah... Kredit Foto: Reuters/Thomas Peter
Warta Ekonomi, Beijing -

China tengah mengkampanyekan kapas yang dihasilkan di Daerah Otonomi Xinjiang di tengah mencuatnya tudingan bahwa Negeri Tirai Bambu itu telah menganiaya Muslim Uighur. Gerakan ini disosialisasikan televisi China dengan cara logo-logo pakaian produk Barat diburamkan atau diblurkan. 

Dilansir BBC, Rabu (7/4/2021) pemburaman gambar itu menyebabkan beberapa siaran jadi tertunda, karena para editor pasca-produksi harus menyensor tayangan logo merek Barat, mulai dari kaos hingga sepatu.

Baca Juga: Demam Babi Afrika Muncul di Xinjiang, China: Puluhan Babi Terinfeksi...

Para peritel Barat belakangan ini tengah diserang Negeri Komunis itu setelah mereka menyatakan prihatin atas dugaan bahwa warga minoritas Muslim Uighur dipaksa  bekerja di produksi kapas. Beijing membantah dugaan itu.

Seiring dengan tudingan Barat itu, beberapa hari terakhir, banyak merek asal negara-negara Barat yang menghadapi serangan boikot. Kemarahan publik China pun dilontarkan secara daring (online). Tak hanya itu, para selebriti putus kontrak dengan merek-merek Barat.

Beberapa episode tayangan hiburan populer Sisters Who Make Waves terpaksa menyiarkan para penyanyi dan bintang film seolah-olah sedang berjalan di atas awan, padahal sepatu mereka yang menampilkan merek buatan Barat sengaja diburamkan.

Pemburaman itu juga melanda acara populer lainnya, yaitu Chuang 2021, saat para kontestan mengenakan pakaian yang menunjukkan merek asal Barat. Salah satu penyensoran yang paling menantang adalah program kontes "Muda bersama Anda", karena melibatkan banyak kontestan sehingga harus diburamkan satu per satu bila ada yang mengenakan busana hingga sepatu dengan logo buatan Barat.

Sebelumnya, perusahaan produksi siaran tersebut, iQiyi, mengeluarkan pengumuman pada 25 Maret lalu bahwa episode yang akan datang terpaksa ditunda tanpa memberi alasan. Dua hari kemudian, para pemirsa melihat tanda-tanda buram pada merek-merek di baju yang dikenakan lebih dari 50 orang di tayangan itu.

Kampanye itu kemudian menjadi lelucon di media sosial. Warganet mengaku kasihan kepada para tenaga pasca-produksi siaran-siaran televisi itu karena harus teliti menyensor logo-logo Barat itu.

"Mereka pasti kerja keras. Saya nggak yakin mereka belakangan ini punya cukup waktu buat tidur," dilansir BBC.

Baca Juga: Kader Gerindra Gantikan AWK Sebagai Anggota DPD RI, De Gadjah: Efektif Kawal Kebijakan dan Pembangunan

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Muhammad Syahrianto

Bagikan Artikel: