Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Gencatan Senjata Baru Dimulai Lagi, Armenia-Azerbaijan Hormati Kemanusiaan

Gencatan Senjata Baru Dimulai Lagi, Armenia-Azerbaijan Hormati Kemanusiaan Kredit Foto: DNA India
Warta Ekonomi, Washington -

Armenia dan Azerbaijan kembali sepakat untuk melakukan dan menghormati "gencatan senjata kemanusiaan" dalam konflik di wilayah kantong yang disengketakan, Nagorno-Karabagh. Ini adalah gencatan senjata ketiga yang disepakati kedua belah pihak setelah dua kesepakatan sebelumnya dilanggar.

Menurut pernyataan bersama dari Departemen Luar Negeri Amerika Serikat (AS) dan kedua negara yang bertikai, gencatan senjata akan berlaku pada Senin (26/10/2020) pukul 8 pagi waktu setempat. Ditambahkan bahwa Wakil Menteri Luar Negeri AS Stephen Biegun bertemu dengan para menteri luar negeri Armenia dan Azerbaijan pada Sabtu.

Baca Juga: Azerbaijan-Iran Target Adu Domba, Siasat Licik Armenia Lagi-lagi Terbongkar

Dalam pernyataan terpisah, OSCE Minsk Group, yang dibentuk untuk menengahi konflik dan dipimpin oleh Prancis, Rusia, dan Amerika Serikat, mengatakan ketua bersama kelompok itu dan menteri luar negerinya akan bertemu kembali pada 29 Oktober untuk membahas masalah Nagorno-Karabakh.

"Selama diskusi intensif mereka, para ketua bersama dan menteri luar negeri membahas penerapan gencatan senjata kemanusiaan segera, parameter yang mungkin untuk memantau gencatan senjata, dan memulai diskusi tentang elemen substantif inti dari solusi komprehensif," kata pernyataan dari Minsk Group yang dikutip Al Jazeera.

Gencatan senjata sebelumnya membuat jeda singkat pada Sabtu (24/10/2020) sebelum masing-masing pihak menuduh yang lain telah melanggarnya. Armenia pada Minggu (25/10/2020) menuduh pasukan Azeri menembaki pemukiman sipil.

Baku membantah membunuh warga sipil dan mengatakan siap melaksanakan gencatan senjata, asalkan pasukan Armenia mundur dari medan perang.

Konflik antara Armenia dan Azerbaijan di Nagorno-Karabagh telah lama berlangsung, menewaskan sekira 30.000 orang dalam pertempuran 1991-1994. Wilayah kantong itu secara internasional diakui sebagai bagian dari Azerbaijan, namun dijalankan oleh penduduk mayoritas Armenia.

Baca Juga: Imigrasi Depak WN Turki dari Bali gegara Sembunyikan Buronan

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Muhammad Syahrianto

Bagikan Artikel: