Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Joe Biden Dibayang-bayangi Civil War, Orang-orangnya Waspadai Kelompok...

Joe Biden Dibayang-bayangi Civil War, Orang-orangnya Waspadai Kelompok... Kredit Foto: Antara/REUTERS/Kevin Lamarque
Warta Ekonomi, Washington -

Presiden terpilih Amerika Serikat (AS) Joe Biden akan dilantik Rabu (20/1/2021) lusa. Namun gelombang protes sedang berlangsung di gedung-gedung Capitol di seluruh negara bagian hari ini (18/1/2021), di mana pengunjuk rasa bersenjata membuat ancaman untuk perang saudara atau perang sipil.

Beberapa adegan yang paling mengkhawatirkan sejauh ini terjadi di Michigan—di mana Garda Nasional telah diaktifkan dan milisi bersenjata mengadakan konferensi pers.

Baca Juga: Pejabat Bersenjata Dicokok Polisi Sebelum Berangkat ke Pelantikan Joe Biden

Seorang pria yang bersekutu dengan kelompok anti-pelantikan Biden; Boogaloo Boys—berdiri di samping para pemrotes yang mengenakan perlengkapan militer lengkap—meminta kelompok ekstrem dari kedua ujung spektrum politik untuk bersatu melawan pemerintah AS.

"Ini adalah kesempatan terakhir kami untuk menghindari pemerintahan tirani atau perang saudara berdarah dan tidak ada gunanya di antara rakyat Amerika, yang tidak memiliki banyak hal untuk melawan satu sama lain dan memiliki lebih banyak kesamaan daripada yang mereka sadari," kata pria tersebut yang tak disebutkan identitasnya.

"Pesan kami kepada pemerintah adalah, kami datang dengan damai. Kami tidak berniat melakukan kekerasan, tapi saya mohon dengan berlinang air mata dan suara saya pecah, jika Anda terus menindas rakyat Amerika, mereka tidak akan rasional lagi," ujarnya, seperti dikutip news.com.au.

Sementara itu, para pemilik toko senjata di seluruh negeri mengatakan bahwa mereka tidak dapat memenuhi permintaan, di mana outlet-outlet kehabisan amunisi dan senjata yang hampir habis.

Salah satu pemilik toko mengatakan kepada media lokal di Texas bahwa dia mati-matian berusaha merekrut staf untuk memenuhi permintaan dan dengan muram memperkirakan situasi dapat berlanjut selama 24 bulan ke depan.

Pakar keamanan senjata Stephen Gutowski mem-posting gambar tanda di luar toko lokalnya di Virginia yang bertuliskan; "Pada dasarnya tidak ada amunisi yang tersedia".

Dia mengatakan masih ada antrean orang di luar toko dan di dalam tidak ada satu pun senapan pompa yang tersedia.

Ada laporan serupa yang muncul di seluruh negeri, di mana pertunjukan senjata di Iowa akhir pekan lalu melaporkan peningkatan besar dalam penjualan dari tahun-tahun sebelumnya.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Muhammad Syahrianto

Bagikan Artikel: