Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Strategi 'Anti-China' Trump Gagal Total, Ekonom: Biden, Setop Perang Teknologi dan Perang Dagang

Strategi 'Anti-China' Trump Gagal Total, Ekonom: Biden, Setop Perang Teknologi dan Perang Dagang Kredit Foto: Reuters/Thomas Peter
Warta Ekonomi, Jakarta -

Kebijakan 'antiteknologi China' milik Donald Trump telah merugikan bisnis sejumlah perusahaan teknologi Amerika Serikat (AS), seperti Qualcomm yang sangat bergantung pada pasar China.

Menurut penulis buku China's Economic Rise and Its Global Impact (2015), Ken Moak, China membeli lebih dari 50% produk Qualcomm, setara ratusan miliar dolar. Hilangnya pendapatan itu berisiko mengikis penelitian dan pengembangan, yang ujungnya akan menghambat inovasi AS.

Di sisi lain, tekanan Trump ke China hanya menciptakan ketidakpastian untuk perusahaan China. "Huawei dan perusahaan China lain masuk dalam ketidakpastian, tapi itu tak berdampak pada penjualan," kata Moak, sebagaimana dilansir dari CGTN, Senin (23/11/2020).

Baca Juga: Belum Menjabat, Mayoritas Perusahaan di China Sudah Lebih Percaya Joe Biden Dibanding Trump?

Baca Juga: Biden Belum Resmi Jadi Presiden AS, Netanyahu Sudah Wanti-wanti Hal Ini

Lebih lanjut, ketidakpastian itu juga mendorong pemerintah China menggelontorkan 1,4 triliun dolar AS untuk melepas ketergantungan dengan AS di sektor chip semikonduktor selama 5 tahun ke depan.

Moak menambahkan, "Trump menuduh China membuat peralatan telekomunikasi yang berisiko menimbulkan risiko keamanan nasional, tapi tak ada bukti yang menunjukkan hal itu, termasuk AS yang sudah menggunakannya bertahun-tahun."

Sebagai contoh, imbuhnya, para operator pedesaan AS telah memasang teknologi telekomunikasi Huawei selama bertahun-tahun, tapi tak ada satu pun insiden mata-mata China. Komunitas intelijen sekutu AS juga tak menemukan bukti soal spionase China lewat peralatan telekomunikasi Huawei.

Oleh karena itu, menurut Koak, Joe Biden mesti memperbaiki kesalahan Trump dalam kebijakan 'anti-China' itu. Bahkan, ekonom itu menyarankan agar Biden membatalkan kebijakan pembatasan ekspor teknologi ke China.

Selain itu, Koak juga menyarankan agar Biden melakukan langkah-langkah berikut dengan China:

1. Kerja sama dalam perdagangan dan perkembangan teknologi;

2. Berbagi informasi dan pengetahuan soal peningkatan dan perkembangan teknologi;

3. Hentikan pembatasan penjualan teknologi ke China;

Catatan: menurut Koak, China berpotensi terus menjadi pembeli teknologi terbesar dunia, menghabiskan lebih dari 300 miliar dolar AS tiap tahun. Ia memproyeksi, jumlah itu akan meningkat karena pemerintah dan perusahaan China berambisi menjadi pusat teknologi dunia.

4. Hentikan perang dagang dengan China

Baca Juga: Imigrasi Depak WN Turki dari Bali gegara Sembunyikan Buronan

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Tanayastri Dini Isna
Editor: Tanayastri Dini Isna

Bagikan Artikel: