Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Kemenangan Biden Bawa Secercah Harapan Indonesia Genjot Ekspor

Kemenangan Biden Bawa Secercah Harapan Indonesia Genjot Ekspor Kredit Foto: Antara/Sigid Kurniawan
Warta Ekonomi, Jakarta -

Terpilihnya Calon Presiden dan Wakil Presiden Amerika Serikat (AS) dari Partai Demokrat Joe Biden dan Kamala Harris berpeluang berkontribusi pada upaya pemulihan perekonomian global.

Optimisme ini didasarkan pada program ekonomi keduanya yang cenderung terbuka terhadap kerja sama internasional. Hal ini juga akan membawa manfaat bagi Indonesia.

Peneliti Center for Indonesian Policy Studies (CIPS) Pingkan Audrine Kosijungan menjelaskan, terpilihnya Joe Biden sebagai Presiden AS juga memberikan secercah harapan pada situasi perang dagang dengan Republik Rakyat Tiongkok (RRT) sejak Maret 2018 yang saat ini juga diperparah oleh pandemi Covid-19.

Baca Juga: Jadi Penghuni Baru Gedung Putih, Berapa Harta Kekayaan Asli Joe Biden?

Ia menilai pendekatan yang diusung oleh Biden juga diperkirakan akan berbeda dengan Trump yang lebih vulgar dan konfrontatif sehingga memungkinkan bagi AS dibawah kepemimpinan Biden untuk mengeksplorasi lebih jauh upaya diplomasi dalam mengatasi perang dagang tersebut.

Walaupun demikian, ada beberapa hal yang patut menjadi perhatian pemerintah Indonesia terkait dengan kebijakan luar negeri Biden yang dapat diantisipasi beberapa waktu ke depan.

"Pemerintah Indonesia dapat fokus menyasar pasar AS melalui ekspor untuk produk-produk non-manufaktur. Potensi lain yang dapat dikembangkan juga terletak pada industri mobil elektrik yang tengah dikembangkan pemerintah Indonesia. Melihat target ambisius dari Biden untuk menjadikan AS eksportir global untuk produk manufaktur ramah lingkungan, menjalin kerja sama di ranah ini sebuah peluang," ucapnya di Jakarta, Senin (9/11/2020).

Selain itu, Indonesia juga perlu memastikan bahwa perpanjangan Generalized System of Preference (GSP) yang diberikan dapat dimanfaatkan sesuai dengan pembaharuan status tersebut.

Hal ini penting untuk terus dikembangkan mengingat tidak semua negara mendapatkan fasilitas GSP ini, hanya negara yang mengajukan dan disetujui oleh pemerintah AS saja yang dapat menerimanya.

"Melihat prioritas kebijakan Biden yang memusatkan diri pada aspek lingkungan dan keberlanjutan, menjadi penting bagi Indonesia untuk turut mengembangkan produk-produk yang memperhatikan kedua aspek tersebut yang di dalam proses pengolahannya dapat menambah daya saing ketika diekspor ke AS sekaligus membina hubungan yang berkesinambungan dengan pemerintahan AS yang baru nantinya," pungkasnya.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Boyke P. Siregar
Editor: Rosmayanti

Tag Terkait:

Bagikan Artikel: