Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Rusia Nekat Ancam Tubruk Kapal Perang AS, Washington Beri Respons Tak Terduga

Rusia Nekat Ancam Tubruk Kapal Perang AS, Washington Beri Respons Tak Terduga Kredit Foto: Wikimedia Commons
Warta Ekonomi, Washington -

Kapal perusak Rusia mengancam akan menabrak kapal perang Amerika Serikat (AS), USS John S. McCain, setelah diperingatkan karena dianggap memasuki perairan Vladivostok, Rusia. Militer Washington merespons dengan menyatakan kapal perangnya akan bertahan karena perairan itu merupakan kawasan internasional.

Angkatan Laut AS menyebut klaim maritim Rusia berlebihan dan menggambarkan operasi kapal USS John S. McCain sebagai Operasi Kebebasan Navigasi yang rutin.

Baca Juga: Turki Ngamuk-ngamuk ke Jerman, Ternyata Kapal Kargonya Mau Digeledah Tentara...

Kementerian Pertahanan Rusia menyatakan pada hari Selasa bahwa USS John S. McCain berlayar lebih dari dua kilometer ke perairan Rusia di lepas pantai Ibu Kota Timur Jauh Rusia, Vladivostok, pagi itu.

Menurut Moskow, USS McCain diperingatkan oleh kru kapal perusak kelas Udaloy; Admiral Vinogradov, untuk menjauh dari perairan tersebut. Kru kapal perusak Moskow bahkan mengancam akan menabraknya jika perlu.

“Pernyataan Federasi Rusia tentang misi ini tidak benar,” kata Angkatan Laut AS dalam sebuah pernyataan yang dipublikasikan melalui akun Twitter-nya, @USNavy, Rabu (25/11/2020). Angkatan Laut Amerika menegaskan misi USS McCain berlangsung di perairan internasional dan sesuai dengan hukum internasional.

"Misi tersebut menjunjung tinggi hak, kebebasan, dan penggunaan yang sah atas laut, dan menantang klaim maritim Rusia yang berlebihan," lanjut pernyataan tersebut.

AS mengklaim bahwa Peter the Great Bay, tempat USS John S. McCain berlayar, diklaim secara tidak benar oleh Uni Soviet pada tahun 1984. 

Pertemuan hari Selasa bukanlah pertama kalinya USS John S. McCain terlibat dalam insiden berisiko tinggi di laut. Pada tahun 2017, sepuluh pelaut Amerika tewas setelah kapal tersebut bertabrakan dengan kapal tanker berbendera Liberia, mengakibatkan banjir dan membuat kapal perang tersebut tidak beroperasi hingga Oktober 2019.

Investigasi atas insiden itu menyatakan sistem layar sentuh terlalu kompleks digunakan untuk mengendalikan throttle kapal, dan kurangnya pelatihan awaknya.

Juga bukan pertama kalinya AS mengambil tindakan keras karena mengadakan Operasi Kebebasan Navigasi di perairan yang disengketakan. Kapal-kapal Amerika secara teratur berlayar melalui Laut China Selatan untuk menantang klaim Beijing yang semakin meluas di perairan yang kaya sumber daya tersebut.

Militer China menuduh Washington melakukan tindakan provokatif ketika USS John S. McCain berlayar melewati Kepulauan Paracel yang diklaim China pada bulan lalu.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Muhammad Syahrianto

Bagikan Artikel: