Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Pertamina Hulu Energi Resmi Kuasai Saham Elnusa 51%

Pertamina Hulu Energi Resmi Kuasai Saham Elnusa 51% Kredit Foto: Elnusa
Warta Ekonomi, Jakarta -

PT Elnusa Tbk (Elnusa), perusahaan penyedia jasa energi nasional dengan kode saham emiten ELSA, memperoleh pemberitahuan resmi melalui Bursa Efek Indonesia mengenai transaksi jual beli kepemilikan saham Perseroan yang sebelumnya dimiliki oleh Dana Pensiun Pertamina (DPP) sebesar 9,9% telah resmi dibeli oleh PT Pertamina Hulu Energi (PHE) sebagai nahkoda Subholding Upstream Pertamina pada 1 Desember 2021. Dengan adanya transaksi tersebut, PHE menjadi pemegang saham mayoritas Elnusa sebesar 51%.

Direktur Utama Elnusa, Ali Mundakir, mengatakan bahwa aksi korporasi yang dilakukan oleh PHE ini merupakan sinyal positif bagi Perseroan sekaligus bukti nyata dari upaya penguatan dalam pembentukan Subholding Upstream Pertamina serta penyelarasan lingkup bisnis inti pada sektor hulu migas.

Baca Juga: Melantai di BEI, ADB 'Tergiur' Saham Cimory

"Kami akan meningkatkan sinergi dan kolaborasi untuk mendukung kinerja operasional Subholding Upstream ke Elnusa sebagai Pemegang saham pengendali. Kompetensi dan kapabilitas unggul Elnusa telah terbukti mendukung kinerja subholding upstream selama ini," kata Ali dalam keterangan tertulis di Jakarta, Senin (6/12/2021).

Elnusa berkeyakinan bahwa melalui langkah strategis dari PHE ini akan makin mengokohkan posisi Elnusa sebagai perusahaan nasional jasa energi di Indonesia yang mampu memberikan solusi total kepada pelanggan dan pada akhirnya akan memberikan keuntungan serta mampu meningkatkan nilai layanan yang lebih baik untuk klien juga para pemegang saham.

"Kami memiliki segmentasi bisnis yang lengkap dalam jasa energi mulai dari hulu sampai hilir. Dengan demikian, kami siap berkolaborasi dan terus bersinergi untuk berperan aktif mendukung Subholding Upstream, Pertamina Group, dan KKKS lainnya dalam mewujudkan target peningkatan produksi migas nasional 1 juta BOPD di tahun 2030 mendatang dengan sangat optimis," tutup Ali.

Baca Juga: Imigrasi Depak WN Turki dari Bali gegara Sembunyikan Buronan

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Puri Mei Setyaningrum

Bagikan Artikel: