Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Reshuffle Kabinet Indonesia Maju, Jokowi Bakal Copot 'Menteri yang Bikin Gaduh'

Reshuffle Kabinet Indonesia Maju, Jokowi Bakal Copot 'Menteri yang Bikin Gaduh' Kredit Foto: Instagram Jokowi
Warta Ekonomi, Jakarta -

Perombakan atau reshuffle Kabinet Indonesia Maju isunya akan dilakukan Presiden Jokowi dalam waktu dekat. Kabar reshuffle makin menguat dan jadi perhatian publik di tengah bulan Ramadan.

Terkait itu, pakar komunikasi politik Hendri Satrio menyampaikan analisis terkait ciri-ciri menteri yang berpotensi di-reshuffle Jokowi. Salah satunya menurut dia menteri yang bakal dicopot karena dikenal kontroversial dan bikin gaduh.

Baca Juga: Reshuffle Kabinet Indonesia Maju: Nadiem Makarim Aman, Bambang Brodjonegoro Terdepak

"Ciri-cirinya bisa terbaca dari periode pertama. Yang paling mudah adalah kontroversial di publik, bikin gaduh. Kemudian, yang kedua ciri-ciri yang paling jelas itu suka ditegur Pak Jokowi secara langsung. Beberapa menteri sudah di situ (cirinya)," kata Hendri dikutip Jumat (16/4/2021).

Dia menyebut, kontroversial yang dimaksudnya itu seperti polemik impor beras, persediaan pupuk, hingga soal ke tenaga kerja. Namun, ada juga menteri yang tak ditegur Jokowi, tapi punya kontroversi.

"Itu beberapa kontroversial menurut saya pasti dipertimbangkan juga oleh Pak Jokowi. Tapi, Pak Jokowi ini kerennya adalah kalo kita nebak, biasanya suka salah," sebut Hendri.

Hendri mengatakan soal realisasi reshuffle ini belum ada yang tahu kecuali Jokowi. Ia mencontohkan belum terbuktinya pernyataan Tenaga Ahli Utama Kantor Staf Presiden, Ali Mochtar Ngabalin terkait reshuffle yang dilakukan pekan ini.

"Misalnya ini, Pak Ngabalin bilang minggu ini. Ini pasti Pak Jokowi 'ini ngapain Ngabalin maksudnya bocor-bocor'. Biasanya Pak Jokowi kan begitu," tutur Hendri.

Sementara, menanggapi Hendri Satrio, Ali Mochtar Ngabalin menyampaikan figur Jokowi adalah orang yang tak bisa menunda-nunda menyelesaikan suatu masalah. Ia bilang Jokowi tak bisa membiarkan lama persoalan sehingga mesti cepat mengambil keputusan.

Ali mengaitkan sikap Jokowi soal reshuffle yang mengacu dengan persetujuan DPR soal penggabungan Kementerian Riset dan Teknologi (Kemenristek) dengan Kementerian Pendidikan Kebudayaan (Kemendikbud).

"Kalau DPR sudah menyetujui surat yang disampaikan kepada DPR. Kemudian, ada tanda menterinya juga mengajukan pamit kepada staf, suratnya sudah oke. Itu tidak lama, dalam kebiasaan dalam karakter kepemimpinannya," ujar Ali.

Menurut Ali, reshuffle hanya soal waktu penjadwalan diumumkan langsung oleh Jokowi. Ia menyimpulkan reshuffle bisa dilakukan pekan-pekan ini karena berdasarkan sikap Jokowi.

"Justru karena cepat itu, kita ambil satu kesimpulan untuk tidak lama-lama. Makanya saya bilang pekan-pekan ini," tutur Ali.

Baca Juga: Imigrasi Depak WN Turki dari Bali gegara Sembunyikan Buronan

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Puri Mei Setyaningrum

Bagikan Artikel: