Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

RI Terima Vaksin dari China, Rupiah Bertenaga Lawan Dolar AS

RI Terima Vaksin dari China, Rupiah Bertenaga Lawan Dolar AS Kredit Foto: Antara/Rivan Awal Lingga
Warta Ekonomi, Jakarta -

Nilai tukar rupiah bertenaga melawan dolar AS dengan apresiasi lebih dari 0,40% pada Selasa, 21 Juli 2020 pagi. Terhitung sampai dengan pukul 09.45 WIB, rupiah menguat 0,45% ke level Rp14.723 per dolar AS.

Nasib rupiah pagi ini terbilang jauh membaik dari hari kemarin, di mana pada Senin sore US$1 dibanderol tinggi hingga Rp14.825. Selain itu, rupiah yang sebelumnya tertekan secara global hari ini justru menguat atas dolar Australia (0,32%), poundsterling (0,32%), dan euro (0,37%). 

Baca Juga: Mimpi Buruk di Depan Mata, Rupiah Sore Ini Malang Bukan Kepalang!

Sementara itu, pergerakan rupiah saat ini menjadi yang terbaik di antara mata uang Benua Kuning. Rupiah memimpin penguatan mata uang Asia di hadapan dolar AS, sepert dolar Singapura (0,51%), baht (0,49%), yuan (0,47%), ringgit (0,46%), dolar Hong Kong (0,42%), yen (0,43%), won (0,24%), dan dolar Taiwan (0,02%).

Baca Juga: Biofarma Siap Uji Klinis Tahap III Vaksin Covid-19

Asal tahu saja, ada satu sentimen positif yang turut menjadi penggerak rupiah sehingga menguat di hadapan banyak mata uang, yakni vaksin corona. Ketibaan vaksin yang dibuat oleh Sinovac, China, ke Indonesia pada 19 Juli 2020 kemarin menjadi suntikan optimisme baru dalam melawan Covid-19 di Tanah Air. Terlebih lagi, vaksin tersebut akan memasuki tahap uji klinis tahap tiga melalui Holding BUMN Farmasi Bio Farma.

"Kami sudah mempersiapkan fasilitas produksinya di Bio Farma dengan kapasitas produksi maksimal 250 juta dosis," jelas Direktur Utama Bio Farma, Honesti Basyir, dikutip dari Liputan6.com, Jakrta, Selasa 21 Juli 2020.  

Baca Juga: Tegas! Bule Inggris Eks Napi Narkoba Diusir dari Bali

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Lestari Ningsih
Editor: Lestari Ningsih

Bagikan Artikel: