Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Rudal Houthi Lagi-lagi Sengsarakan Arab Saudi, Tentara-tentaranya Dihabisi

Rudal Houthi Lagi-lagi Sengsarakan Arab Saudi, Tentara-tentaranya Dihabisi Kredit Foto: Reuters
Warta Ekonomi, Riyadh -

Delapan tentara Arab Saudi di Provinsi Marib, wilayah utara Yaman diklaim tewas oleh serangan pemberontak Houthi di Yaman.

Klaim ini disampaikan Juru Bicara Houthi, Yahya Sarea, mengatakan pada Minggu (29/11/2020) malam waktu setempat, kedelapan tentara Arab Saudi tersebut tewas akibat serangan rudal sebagaimana dilansir dari kantor berita Turki, Anadolu Agency.

Baca Juga: Kecolongan, Rudal Houthi Tembus Wilayah Udara Saudi dan Hantam Tanker Yunani

Menurut Sarea, mulanya pasukannya menembakkan rudal balistik Badr-P ke lokasi pasukan koalisi yang dipimpin Arab Saudi di Tadawin, Provinsi Marib, Yaman, pada Minggu malam.

"Pasukan rudal berhasil, pada Sabtu malam, menargetkan ruang operasi (pasukan) koalisi di kamp Tadawin di Provinsi Marib, dengan rudal balistik Badr-P, dan serangan itu akurat," kata Sarea.

Pekan lalu, kelompok pemberontak Houthi juga mengeklaim telah menembakkan rudal ke stasiun distribusi minyak yang dioperasikan perusahaan minyak Arab Saudi, Aramco.

Klaim tersebut dikeluarkan oleh Sarea pada Senin (23/11/2020) pekan lalu sebagaimana dilansir dari Reuters.

Sarea mengatakan, serangan rudal tersebut menghantam stasiun distribusi minyak Aramco di Jeddah yang terletak di Laut Merah. Rudal yang digunakan dalam serangan tersebut adalah tipe rudal bersayap bernama Quds-2.

"Serangan itu sangat akurat, dan ambulans serta mobil pemadam kebakaran melesat ke sasaran," yakinnya.

Sarea berujar, serangan itu dilakukan sebagai balasan atas tindakan pasukan koalisi pimpinan Arab Saudi di Yaman.

Sejauh ini, pertempuran antara pasukan pro pemerintah dengan pemberontak Houthi masih terus bergolak di Yaman. Pemberontak Houthi dilaporkan berhasil menguasai beberapa provinsi di Yaman, termasuk Ibu Kota Yaman, Sanaa, sejak 2014. Pemerintah Yaman digulingkan dari kekuasaan di ibu kota Sanaa oleh kelompok Houthi pada akhir 2014.

Lalu sejak Maret 2015, pasukan koalisi Arab yang dipimpin Arab Saudi mendukung pasukan pro pemerintah Yaman melawan Houthi yang didukung Iran.

Baca Juga: Tegas! Bule Inggris Eks Napi Narkoba Diusir dari Bali

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Muhammad Syahrianto

Bagikan Artikel: