Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Alamaaak! Tinggalkan BRI dan Vale, Asing Berpaling ke Mandiri dan Adaro

Alamaaak! Tinggalkan BRI dan Vale, Asing Berpaling ke Mandiri dan Adaro Kredit Foto: Istimewa
Warta Ekonomi, Jakarta -

Aksi obral saham mewarnai perdagangan bursa sepanjang sesi pertama, Jumat, 12 Maret 2021. Ketika Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) terapresiasi lebih dari 1%, investor asing ramai mencairkan keuntungan (profit taking) dengan net sell Rp141,03 miliar pada jeda siang ini.

Sejumlah saham menjadi sasaran empuk bagi investor untuk mendulang cuan. Dalam daftar net foreign sell, saham PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI) menjadi yang paling banyak dikuras. Nilai jual bersih atas saham BRI per siang ini menembus Rp163,8 miliar. Alhasil, saham BRI pun tertekan hingga -0,86% ke level Rp4.590 per saham pada sesi pertama. Baca Juga: Wagela! Saat Pendapatan Amblas, Laba Perusahaan Tambang Konglomerat Widjaja Melonjak Drastis

Selain BRI, investor asing juga ramai mencabut dana dari saham nikel PT Vale Indonesia Tbk (INCO) dengan net sell Rp54 miliar. Untungnya, saham Vale masih dapat terapresiasi sebesar 4,64% ke level Rp4.740 per saham pada Jumat siang. Baca Juga: Jumat Berkah: Good Job Rupiah, Mata Uang Dunia Semuanya Kalah!

Ketiga BRI dan Vale dihantam aksi profit taking, beda halnya dengan saham PT Bank Mandiri Tbk (BMRI) dan PT Adaro Energy Tbk (ADRO). Kedua saham tersebut menjadi yang paling banyak dibeli asing dalam setengah hari ini. 

Selama perdagangan sesi pertama, net buy atas saham Bank Mandiri mencapai Rp143,5 miliar dan harga sahamnya melonjak 3,85% ke level Rp6.750 per saham. Berikutnya, saham Adaro sudah dibelanjakan senilai Rp37,1 miliar dengan apresiasi saham 2,99% ke level Rp1.205 per saham pada penutupan sesi I.

Baca Juga: Imigrasi Depak WN Turki dari Bali gegara Sembunyikan Buronan

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Lestari Ningsih
Editor: Lestari Ningsih

Bagikan Artikel: