Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Pimpinan KPU Positif Corona, Apa Pilkada 2020 Kudu Ditunda?

Pimpinan KPU Positif Corona, Apa Pilkada 2020 Kudu Ditunda? Kredit Foto: Sufri Yuliardi
Warta Ekonomi -

VIVA – Perkumpulan untuk Pemilu dan Demokrasi (Perludem) mendesak agar penundaan Pilkada dipertimbangkan serius. Hal itu karena penyebaran COVID-19 yang makin meluas di Indonesia.

Angka penyebaran COVID-19 disebut hampir menyentuh seluruh kabupaten/kota se Indonesia. Dari data yang diperoleh, angka orang terinfeksi per hari terus mengalami kenaikan dan belum ada tanda-tanda wabah ini bisa dikendalikan dengan signifikan. Baca Juga: Istri Sah Gak Terima Suami yang Calon Bupati Gandeng Wanita Lain ke KPU

"Pelaksanaan pilkada memiliki banyak aktivitas yang sangat rawan menjadi titik baru penularan COVID-19. Interaksi antar penyelenggara, penyelenggara dengan peserta, penyelenggara dengan pemilih, termasuk peserta pilkada dengan pemilih," kata Direktur Eksekutif Perludem, Khoirunnisa Agustyati, Sabtu, 19 September 2020. Baca Juga: Ketua KPU Positif Corona, Ketua Satgas Singgung Kerumunan oleh Cakada

Baca juga: 9 Rumah Sakit di Pekanbaru Penuh Akibat Lonjakan Pasien COVID-19

Tanda bahaya ini, menurutnya, sudah ditunjukkan ketika tahapan pendaftaran pasangan calon kepala daerah beberapa hari lalu. Dari data yang dirilis oleh KPU, terdapat 60 orang bakal pasangan calon yang terinfeksi COVID-19. Tidak hanya bakal calon, penyelenggara juga tidak dapat mengelak dari infeksi virus yang sudah menjadi pandemi ini.

"Terbaru, Ketua KPU RI, Arief Budiman terkonfirmasi terkena COVID-19. Artinya, sudah ada 2 orang anggota KPU RI yang terkena COVID-19, dimana sebelumnya Evi Novida Ginting juga dikonfirmasi terkena COVID-19," ujar Khoirunnisa.

Karena itu, Perludem mendesak KPU, DPR, dan pemerintah untuk segera berkoordinasi dengan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) atau Satgas Penanganan COVID-19. Terutama terkait risiko penularan dan update penanganan COVID-19, khususnya di 270 daerah yang melaksanakan Pilkada.

Baca Juga: Imigrasi Depak WN Turki dari Bali gegara Sembunyikan Buronan

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Vicky Fadil

Bagikan Artikel: