Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Soal Gerakan Boikot, Facebook Tak Rugi, yang Kena Sial Malah ...

Soal Gerakan Boikot, Facebook Tak Rugi, yang Kena Sial Malah ... Kredit Foto: Adam Berry/Getty Images
Warta Ekonomi, Jakarta -

Sejumlah merek kecil yang awalnya bergabung dengan gerakan boikot Facebook, kini kembali memasang iklan di jejaring sosial tersebut. Apalagi, boikot itu tak terlalu berpengaruh terhadap pendapatan perusahaan besutan Mark Zuckerberg itu.

JibJab jadi salah satu merek kecil yang kembali ke platform. perusahaan kartu ucapan digital itu tak hanya menarik iklan dari Facebook dan Instagram, tetapi juga berhenti mengunggah konten organik di saluran itu.

"Kini, kami kembali lagi ke platform karena menjauh dari ekosistem periklanan Facebook secara permanen tak bisa kami pertahankan," kata CEO JibJab, Paul Hanges, dilansir dari Digiday, Selasa (4/8/2020).

Baca Juga: Ribuan Perusahaan Ikut Gerakan Boikot, Rugikah Facebook?

Baca Juga: 1 Bitcoin Tembus Rp166 Juta, Gimana Harganya Sepekan ke Depan?

Menurut Hanges, Facebook merupakan saluran akuisisi yang penting bagi perusahaan yang berorientasi kepada konsumen seperti miliknya.

Ia menambahkan, "kami tahu, banyak merek direct-to-consumer (DTC) yang merasa tak bisa berpartisipasi pada Juli karena pendapatannya bergantung pada iklan Facebook. Itu sebabnya kami merasa, kami perlu berpartisipasi bulan lalu walau berdampak negatif terhadap bisnis perusahaan saat itu."

Kampanye di Facebook mendorong total volume pelanggan baru bagi JibJab senilai 35%-40%. Pada akhir Juli, volume pelanggan barunya turun 25% daripada tren pada akhir Juni. JibJab sendiri memiliki 1,3 juta-1,5 juta pelanggan dan menggelontorkan 4 juta-6 juta dolar AS untuk memasang iklan di Facebook tiap tahunnya. 

Direktur Pelaksana Moonshine Marketing, Jeremy Sonne--yang bermitra dengan banyak merek DTC--menyebut, "mayoritas merek, khususnya DTC yang bermitra dengan saya, memperoleh setengah pendapatan dari Facebook dan Instagram."

Asal tahu saja, Facebook memiliki sekitar 8 juta pengiklan, termasuk para usaha mikro yang menyumbang mayoritas belanja iklan di Facebook. Bos Facebook, Mark Zuckerberg pun menyebutkan soal hal itu pada pekan lalu, menurut laporan New York Times.

"Banyak yang salah mengira kalau pendapatan kami bergantung pada pengiklan besar," katanya.

Facebook mencatat, 100 pembelanja iklan teratas menyumbang 16% dari pendapatan senilai 18,7 miliar dolar AS (sekitar Rp274,4 T) pada kuartal II 2020. Bahkan, selama tiga minggu pertama pada Juli, Facebook melihat pertumbuhan pendapatan iklan 10% secara keseluruhan, dibandingkan tahun lalu.

Baca Juga: Kader Gerindra Gantikan AWK Sebagai Anggota DPD RI, De Gadjah: Efektif Kawal Kebijakan dan Pembangunan

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Tanayastri Dini Isna
Editor: Tanayastri Dini Isna

Bagikan Artikel: