Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Ini Fakta tentang Syekh Ali Jaber yang Bisa Jadi Teladan

Ini Fakta tentang Syekh Ali Jaber yang Bisa Jadi Teladan Kredit Foto: IG @syekh.alijaber
Warta Ekonomi, Jakarta -

Salah satu ulama besar, Syekh Ali Jaber, menghembuskan nafas terakhirnya Kamis lalu. Yuk, pelajari berbagai fakta hidupnya yang patut dijadikan teladan berikut ini. Meninggalnya salah satu ulama di Indonesia tentu menimbulkan duka yang mendalam. Terlebih beliau dikenal sebagai sosok yang baik dan penuh kedamaian dalam setiap dakwahnya. 

Tak hanya itu, ada banyak jasa dan sifat beliau yang patut dijadikan teladan oleh umat Muslim. Yang pertama menjadi Hafiz Alquran di usia 10 tahun. Membaca Alquran memang sudah biasa, namun bagaimana dengan menghafalnya?

Nyatanya, tak banyak umat Muslim yang dapat menghafal isi Al Quran, terlebih di usia yang masih muda. Lain halnya dengan Syekh Ali, yang diketahui telah berhasil hafiz Al Quran di usia 10 tahun. Kemudian di usia 13 tahun, ia telah diangkat menjadi imam di salah satu masjid di Madinah.

Baca Juga: Benarkah Syekh Ali Jaber Meninggal karena Habis Divaksin Sinovac? Ternyata...

Kedua, pada 2020 lalu, Syekh Ali Jaber sempat menjadi korban penusukan di Lampung. Ini terjadi usai ia memberikan ceramah di tengah kegiatan masyarakat. Meski terluka, ia memutuskan untuk tidak memperpanjang masalah tersebut. Bahkan Syekh Ali mengaku telah memaafkan pelaku AA yang mencoba menusuknya. “Saya ingin meniru Nabi Muhammad SAW, Nabi Muhammad 13 tahun di Mekah, diserang, dihina, sampai dibuang kotoran unta di atas kepalanya, diancam mati,” ujar Almarhum kala itu.

Baca Juga: Ceramah Syekh Ali Jaber Jauh dari Fitnah dan Provokasi: Kalimatnya Sejuk Sarat Kasih Sayang

Ketiga, rendah hati dalam kesehariannya. Meski memiliki ilmu agama yang cukup tinggi, ia pernah menyatakan bahwa terkadang merasa malu dengan gelar ‘Syekh’. Menurutnya, ia bukan seorang wali sehingga masih memiliki salah dan dosa seperti manusia pada umumnya. Oleh sebab itu, ia sering bertanya-tanya apakah akhlak yang dimiliki sudah sesuai dengan gelarnya. Pada akhirnya, gelar ‘Syekh’ menjadi beban tersendiri sekaligus kontrol atas perilakunya sehari-hari.

Keempat, aktif berdakwah di jalan Islam. Almarhum merupakan salah satu ulama yang aktif berdakwah di Indonesia. Setiap ceramahnya selalu terdengar menyejukkan dengan penyampaian yang rinci. Dilengkapi dengan ayat Al Quran serta hadits yang diyakini kebenarannya. Jasanya ini bahkan diakui oleh Aa Gym serta Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas. “Innalillahi wa inna ilaihi rajiun. Kita sangat berduka atas wafatnya Syekh Ali Jaber. Jasa almarhum sangat besar dalam dakwah di Indonesia,” tutur Yaqut.

Baca Juga: Kader Gerindra Gantikan AWK Sebagai Anggota DPD RI, De Gadjah: Efektif Kawal Kebijakan dan Pembangunan

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Annisa Nurfitri

Tag Terkait:

Bagikan Artikel: