Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Cek Fakta Debat Final Capres AS Terkait Covid-19

Cek Fakta Debat Final Capres AS Terkait Covid-19 Kredit Foto: AP Photo
Warta Ekonomi, Washington -

Presiden Donald Trump dan calon presiden dari Partai Demokrat Joe Biden saking berhadapan dalam debat presiden kedua --dan terakhir-- pada Kamis malam di Nashville, Tennessee.

Topik yang dibahas dalam debat pamungkas ini termasuk memerangi Covid-19, keluarga Amerika, ras di Amerika, perubahan iklim, keamanan nasional, dan kepemimpinan.

Berikut adalah cek fakta terkait apa yang dikatakan para kandidat selama debat 90 menit seperti dilansir dari ABC News, Jumat (23/10/2020).

Trump memberikan keterangan yang menyesatkan ketika membandingkan pandemi COVID-19 dengan respon pemerintahan Obama terhadap H1N1

KLAIM TRUMP: "Terus terang, (Biden) memerintah saat H1N1, flu babi, dan itu adalah benar-benar sebuah bencana, jauh lebih mematikan, benar-benar sebuah bencana. Seandainya jumlah seperti ini, 700.000 orang akan mati sekarang."

PERIKSA FAKTA: Meskipun Trump benar bahwa virus H1N1 jauh lebih mematikan daripada Covid-19, adalah menyesatkan untuk menyebut respon pemerintahan Obama sebagai sebuah "kegagalan".

Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) memperkirakan hingga 575.000 nyawa melayang karena flu babi di seluruh dunia. Dari jumlah tersebut, kurang dari 13.000 adalah orang Amerika, sebagian karena respon yang kompleks, multi-segi, dan jangka panjang dari pemerintahan Obama, tulis CDC kemudian. Sejauh ini, Covid-19 telah merenggut nyawa lebih dari 210.000 orang Amerika, lebih dari delapan bulan sejak kasus virus itu pertama kali diketahui ditemukan di AS.

Biden salah mengaitkan statistik penggunaan masker dengan penasihat Trump

KLAIM BIDEN: "Harapannya adalah kita akan memiliki 200.000 orang Amerika tewas dalam waktu antara sekarang dan akhir tahun. Jika kita hanya memakai masker ini, penasihat presiden sendiri telah memberitahunya, kita bisa menyelamatkan 100.000 nyawa."

PERIKSA FAKTA: Penasihat presiden belum menggunakan perkiraan ini, meskipun kepala CDC sangat merekomendasikan untuk memakainya. Sebuah studi pemodelan oleh University of Washington memperkirakan pada satu titik bahwa jika kebanyakan orang Amerika memakai makser, itu bisa menyelamatkan 100.000 nyawa pada akhir tahun. Perkiraan itu diulangi oleh Tom Frieden, yang memimpin CDC di bawah Presiden Barack Obama.

Dr Robert Redfield, kepala CDC saat ini di bawah Trump, belum membuat pernyataan seperti itu.

Menurut kantornya, dia mengatakan bahwa pandemi dapat mulai dikendalikan dalam delapan hingga 12 minggu jika semua orang yang tinggal di Amerika memakai masker wajah, cerdas dalam menjaga jarak dan keramaian, serta mempraktikkan kebersihan tangan yang baik.

Baca Juga: Imigrasi Depak WN Turki dari Bali gegara Sembunyikan Buronan

Halaman:

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Muhammad Syahrianto

Bagikan Artikel: