Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Kacau, Staf Tim Kampanye Trump Terjangkit Virus Corona, Gimana Nasib Sang Presiden?

Kacau, Staf Tim Kampanye Trump Terjangkit Virus Corona, Gimana Nasib Sang Presiden? Kredit Foto: Reuters/Tom Brenner
Warta Ekonomi, Washington -

Tim kampanye Presiden Amerika Serikat Donald Trump akan menggelar acara di Tulsa yang diperkirakan akan menarik puluhan ribu massa. Rencana tersebut mendapat kritik dari pejabat kesehatan masyarakat lantaran menghadirkan massa yang cukup besar di tengah masih tingginya angka penularan Covid-19.

Namun, belum sempat terlaksana, ada laporan enam anggota tim advance kampanye Trump dinyatakan positif corona saat berada di Tulsa.

Baca Juga: Trump Ngeledek China Lagi, Warga AS Langsung Serang: Rasis!

“Sesuai protokol keselamatan, staf kampanye diuji Covid-19 sebelum acara. Enam anggota tim advance dites positif dari ratusan tes yang dilakukan, dan prosedur karantina segera dilaksanakan," kata Direktur Komunikasi untuk kampanye Trump, Tim Murtaugh.

"Tidak ada staf yang positif Covid atau siapa pun dalam kontak langsung akan berada di kampanye hari ini atau dekat peserta dan pejabat terpilih," tambahnya seperti dikutip dari Independent, Minggu (21/6/2020).

Murtaugh juga mengatakan semua peserta rapat umum akan dilakukan pemeriksaan suhu sebelum pemeriksaan keamanan.

Keputusan Trump untuk mengadakan rapat umum besar-besaran di dalam arena berkapasitas 19.000 kursi di Tulsa, Oklahoma, telah menuai kritik. Pasalnya acara itu dilakukan pada saat kasus virus Corona melonjak di Oklahoma, dan khususnya di Tulsa.

Jumlah kasus baru di Tulsa mencapai 120 pada hari Rabu, naik dari 35 di bulan sebelumnya. Secara umum, negara bagian Oklahoma juga melihat peningkatan dalam kasus infeksi.

"Izinkan saya menjelaskan: Siapa pun yang mencoba menghadiri pertemuan besar-besaran akan menghadapi peningkatan risiko terinfeksi Covid-19," kata Direktur Eksekutif Departemen Kesehatan Tulsa, Bruce Dart, memperingatkan pada Rabu lalu.

"Saya tahu begitu banyak orang terlalu berlebihan dengan Covid, tetapi Covid belum berakhir. Virus ini bertransmisi dengan sangat efisien di komunitas kami," imbuhnya.

Lebih dari 120.000 orang telah meninggal akibat virus Corona di AS, dan lebih dari 2 juta orang terinfeksi. Sementara jumlah kasus yang dikonfirmasi secara nasional tampaknya telah meningkat, wabah di selatan dan barat negara itu telah mengancam akan membatalkan banyak kemajuan yang dicapai melalui penguncian.

Sementara kasus harian baru, untuk pertama kalinya dalam tujuh minggu, melebihi angka 30.000 pada hari Jumat.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Muhammad Syahrianto

Tag Terkait:

Bagikan Artikel: