Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Mantan Menhan Timor Leste Keras Balas Sindiran Orang Indonesia

Mantan Menhan Timor Leste Keras Balas Sindiran Orang Indonesia Kredit Foto: EPA-EFE
Warta Ekonomi, Jakarta -

Kabar mengenai keinginan warga Timor Leste ingin kembali ke pangkuan Ibu Pertiwi semakin berembus kencang. Pro dan kontra mewarnai isu 'hasrat rujuk' Timor Leste (TL) pada Indonesia.

Sebagian mengaku setuju dengan bersatunya kembali TL dengan Indonesia, namun ada juga yang mengkritik kabar keinginan TL saat ini.

Baca Juga: Australia Ketahuan Mata-Matai Timor Leste, Apa Tujuannya?

Salah satunya saja Denny Siregar yang sempat menghebohkan jagat Twitter dengan cuitannya soal Timor Leste.

"Menjadi salah satu negara termiskin di dunia, Timor Leste nyesal pisah dari Indonesia. Kalian sih percaya gombalan Australia. Makan tuh, mereka habis manis sepah dibuang," cuit Denny Siregar.

Kabar tersebut pun mendapatkan respons dari Mantan Menteri Pertahanan Timor Leste, Julio Tomas Pinto.

Lulusan Universitas Muhammadiyah Malang dan Universitas Indonesia itu menilai bahwa negaranya tidak akan kembali ke masa lalunya yaitu bergabung dengan Indonesia.

Ia membalas cuitan Denny Siregar yang kerap kali mengomentari isu di pemerintahan.

Julio Tomas Pinto pun membalasan cuitan Denny Siregar dengan membantah kabar tersebut.

"Minta Maaf mas @Dennysiregar7, Timor-Leste sudah merdeka berdasarkan kehendak rakyat dengan 78,5 persen melalui referendum. TL tidak dan tidak akan pernah kembali ke masa lalu. Terima Kasih," komentar Julio Tomas Pinto.

Ia pun turut mengomentari cuitan warganet lainnya.

"Negara baru memang banyak tantangan dan rintangan tetapi InsyaAllah pemimpin dan rakyat Timor-Leste akan menyelesaikan tantangan-tantangan tersebut. Amin Yarobbal aalamiin," jelasnya.

Ia pun kembali membagikan kabar bahwa kini Timor Leste menjadi negara ke-6 sebagai negara demokrasi terbaik di Asia Tenggara menurut catatan The Index Democracy 2019 yang dipublikasikan oleh EIU.

Bahkan disebutkan bahwa skor kebebasan ekonomi Timor Leste adalah 45,9. Pertumbuhan Produk Domestik Bruto (PDB) di Timor Leste diungkap sebagai sebabnya sebab semakin lemah meski ada peningkatan sejak tahun 2009.

Tak hanya itu saja, perekonomian negara tersebut hanya bergantung pada pengeluaran pemerintah. Sedangkan dana masuknya hanya diperoleh dari sektor perminyakan saja.

Dengan kata lain seperti apa yang diungkap dari laporan resmi Bank Dunia tahun 2020, menyebutkan bahwa pertumbuhan ekonomi Timor Leste paling lambat dibanding dengan negara Asia Tenggara lainnya.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Muhammad Syahrianto

Bagikan Artikel: