Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Konsumsi dan Investasi Jadi Andalan Pertumbuhan 2019

Konsumsi dan Investasi Jadi Andalan Pertumbuhan 2019 Kredit Foto: Antara/Akbar Nugroho Gumay
Warta Ekonomi, Jakarta -

Pertumbuhan ekonomi Indonesia diprediksi masih sesuai perkiraan Bank Indonesia  (BI), yakni dalam kisaran 5-5,4%. Hal tersebut terutama ditopang oleh permintaan domestik, khususnya konsumsi rumah tangga dan konsumsi LNPRT yang meningkat, serta investasi yang tetap kuat.

"Momentum pertumbuhan ekonomi tetap terjaga didukung oleh permintaan domestik," kata Direktur Eksekutif Departemen Komunikasi BI Agusman dalam konferensi pers di Jakarta, Kamis (21/2/2019).

Agusman mengatakan, pertumbuhan ekonomi Indonesia tetap kuat mencapai 5,18% yoy pada triwulan IV 2018, meningkat dibandingkan dengan pertumbuhan triwulan sebelumnya sebesar 5,17% yoy.

Pertumbuhan ekonomi ini terutama didukung permintaan domestik, yang sejalan dengan meningkatnya konsumsi rumah tangga dan konsumsi Lembaga Non-Profit yang Melayani Rumah Tangga (LNPRT). Investasi juga tetap tinggi dipengaruhi optimisme investor yang tetap terjaga terhadap prospek ekonomi Indonesia.

Baca Juga: Pertumbuhan Ekonomi 2018 Pecahkan Rekor Sejak 2014

Sementara itu, ekspor neto tercatat negatif dipengaruhi pertumbuhan ekonomi global yang melandai dan harga komoditas yang menurun. Secara spasial, peningkatan pertumbuhan ekonomi ditopang Jawa dan Kalimantan sejalan meningkatnya kegiatan di sektor pertanian, jasa-jasa, dan pertambangan.

Dengan perkembangan ini, pertumbuhan ekonomi Indonesia meningkat dari 5,07% yoy pada 2017 menjadi 5,17% yoy pada 2018. "Capaian ini  merupakan pencapaian tertinggi dalam lima tahun terakhir," tambahnya.

Baca Juga: Waduh! Pendekatan Ekonomi Jokowi Mendekati Kapitalisme, Kata Fadli Zon

Sebelumnya Menteri Keuangan Sri Mulyani mengatakan, pemerintah optimis target pertumbuhan ekonomi dalam APBN 2019 yang ditetapkan sebesar 5,3% bisa direalisasikan, meski terus dibayang-bayangi ekonomi global yang melambat. Ini didasarkan pada beberapa indikator ekonomi yang positf pada awal 2019.

Di antaranya total pendapatan negara per akhir Januari 2019, mencapai Rp108,1 triliun, tumbuh 6,24% dibandingkan dengan periode yang sama 2018. Realisasi pendapatan Januari ini setara 4,99% dari target pendapatan di APBN 2019 yang secara keseluruhan sebesar Rp2.165,11 triliun.

Sementara dari sisi belanja negara sepanjang Januari mencapai Rp153,85 triliun atau naik 10,34% ketimbang 2018. Realisasi ini memenuhi 6,25% dari pagu sebesar Rp2.461,1 triliun.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Boyke P. Siregar
Editor: Rosmayanti

Bagikan Artikel: