Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Konglomerat Samsung Group Didakwa atas Dugaan Penipuan

Konglomerat Samsung Group Didakwa atas Dugaan Penipuan Kredit Foto: Reuters/Kim Hong-Ji
Warta Ekonomi, Jakarta -

Jaksa Korea Selatan mendakwa konglomerat Samsung Group (Lee Jaeyong) atas dugaan penipuan dan manipulasi harga saham terkait merger 2015.

Melansir Reuters, Rabu (2/9/2020), lewat penggabungan dua afiliasi Samsung tersebut, Lee mendapat kendali lebih besar di perusahaan. Pengadilan pun mendakwa Lee dan 10 eksekutif Samsung.

Namun, permintaan persidangan jaksa mendapat penolakan dari Pengadilan Seoul pada Juni 2020. Kini, pengadilan berujar, "jaksa penuntut tampaknya telah mengamankan sejumlah besar bukti dan pantas mengirim kasus tersebut dan pantas mengirim kasus itu ke pengadilan."

Baca Juga: Perusahaan Tower Milik Konglomerat Sandiaga Uno Cari Dana Rp700 M

Baca Juga: Kisah Perusahaan Raksasa: Samsung Si Taipan Elektronik Korsel

Jaksa juga menyebut, Lee terlibat dalam praktik transaksi tidak adil dan manipulasi harga pasar di bawah Undang-Undang Pasar Modal, pelanggaran kepercayaan selama berbisnis, dan penipuan akuntansi di bawah Undang-Undang Audit Eksternal--menurut jaksa.

"Kami memperhitungkan beratnya masalah yang mengganggu ketertiban pasar modal," jelas Jaksa Penuntut Senior, Lee Bokhyun.

Pada akhirnya, jaksa memutuskan mendakwa Lee meskipun ada rekomendasi panel independen pada Juni yang menentang tindakan itu. Keputusan panel yang sebagian besar dari orang-orang yang bukan ahli keuangan mengundang kritik anggota parlemen dan pakar.

Sementara itu, Pengacara Lee menyebut, "keputusan jaksa penuntut itu mencemooh keputusan panel dan penambahan tuduhan pelanggaran menunjukkan, jaksa melakukan penyelidikan dengan tujuan menuntut Samsung Group dan Lee sejak awal, bukan mencari kebenaran objektif berdasarkan bukti."

Sekadar informasi, merger senilai 8 miliar dolar AS yang melibatkan Samsung C&T Corp dan Cheil Industries pada 2015 menuai kontroversi. Para kritikus menilai, merger itu merupakan strategi Lee meningkatkan kendali terhadap perusahaan konglomerat Samsung.

Jaksa juga menuduh Lee dan eksekutif Samsung lainnya bekerja sama untuk menggelembungkan aset Samsung BioLogics Co demi menghindari kritik terhadap merger.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Tanayastri Dini Isna
Editor: Tanayastri Dini Isna

Bagikan Artikel: