Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Tak Guyur Dana, Kepemilikan Bos Indofood Menyusut di Perusahaan Milik Konglomerat Eddy Sariaatmadja

Tak Guyur Dana, Kepemilikan Bos Indofood Menyusut di Perusahaan Milik Konglomerat Eddy Sariaatmadja Kredit Foto: Antara/Rivan Awal Lingga
Warta Ekonomi, Jakarta -

Perusahaan teknologi milik Konglomerat Eddy Sariaatmadja, PT Elang Mahkota Teknologi Tbk (EMTK) telah menyelesaikan aksi penambahan modal tanpa hak memesan efek terlebih dahulu (PMTHMETD) atau private placement senilai Rp 9,29 triliun. Perseroan menerbitkan sebanyak 4.757.945.063 saham baru dengan nilai nominal Rp20 per saham, pada harga pelaksanaan Rp1.954 per saham.

Dalam aksi korporasi tersebut private placement diserap olehNAVER Corporation, H Holdings Inc., beberapa investor institusi antara lain, PT Asuransi Allianz Life Indonesia, PT Ashmore Asset Management Indonesia Tbk, PT Manulife Aset Manajemen Indonesia, PT Batavia Prosperindo Aset Manajemen, PT Elbara Perkasa, PT Syailendra Capital.

Hal tersebut pun membuat kepemilikan saham bos PT Indofood Sukses Makmur (INDF), Anthoni Salim di EMTK pun  menyusut karena tidak ikut andil dalam aksi private placement.

Baca Juga: Dahsyatnya Perusahaan Konglomerat Eddy Sariaatmadja: Rugi Berubah Drastis Jadi Untung Besar-Besaran!

Sebagai informasi, Naver corporation adalah perusahaan asal Korea Selatan yang menaungi beberapa usaha seperti operator mesin pencarian Naver, aplikasi tukar pesan Line, dan aplikasi streaming video V Live.

Baca Juga: Keruk Dana dari Pasar Modal, Perusahaan Konglomerat Eddy Sariaatmadja Dapat Duit Rp9,29 T

Dengan tambahan sebanyak 4,7 juta saham, total jumlah modal yang ditempatkan dan juga serta disetor berubah menjadi 61,19 miliar lembar saham. Seiring dengan aksi private placement tersebut komposisi pemegang saham berubah. Prosentase kepemilikan pemegang saham lama, termasuk Anthoni Salim, terdilusi.

Berdasarkan data kepemilikan saham per 31 Maret 2021, Eddy K. Sariaatmadja yang sebelumnya menggenggam 24,9 persen, kepemilikannya terdilusi menjadi 22,96 persen. Kepemilikan saham Susanto Suwarto yang semula 12,61 persen menjadi 11,63 persen, PT Adikarsa Sarana 11,53 persen menjadi 10,63 persen, kepemilikan saham Anthoni Salim susut dari 9,08 persen menjadi 8,38 persen.

Demikian pula Piet Yauri 8,84 persen menjadi 8,15 persen, Archipelago Investment Pte Ltd 8,06 persen menjadi 7,43 persen, dan juga serta PT Prima Visualindo 7,49 persen menjadi 6,9 persen.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Annisa Nurfitri
Editor: Annisa Nurfitri

Bagikan Artikel: