Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Hikmah Covid-19, Milenial Jangan Boros-Boros Lagi Ya

Hikmah Covid-19, Milenial Jangan Boros-Boros Lagi Ya Kredit Foto: Unsplash/Helena Lopes
Warta Ekonomi, Jakarta -

Covid-19 telah berdampak besar terhadap pengeluaran dan tabungan orang-orang dari berbagai generasi. Namun demikian, menurut survei global terbaru dari Standard Chartered, generasi Milenial-lah (usia 25-44 tahun) yang paling terkena dampak.

Di seluruh dunia, generasi Milenial adalah yang paling mungkin mengalami kesulitan untuk memenuhi pengeluaran sehari-
hari (41%) dan melaporkan tingkat pinjaman yang lebih tinggi (35 %) dalam sebulan terakhir dibandingkan generasi lainnya.

Namun, dalam menghadapi tantangan ini, pandemi saat ini telah memberikan tekanan bagi generasi Milenial untuk lebih mempersiapkan masa depan keuangan mereka, serta mendorong mereka untuk membuat perubahan pada cara mereka mengelola uang.

Studi yang dilakukan terhadap 12.000 orang dewasa di 12 negara - Hongkong, India, Indonesia, Kenya, China Daratan, Malaysia, Pakistan, Singapura, Taiwan, UEA, Inggris, dan AS - adalah yang ketiga dari rangkaian tiga bagian untuk melihat bagaimana COVID-19 telah mengubah cara hidup konsumen, dan perubahan apa yang akan terus ada.

Baca Juga: Bangkitkan UMKM, Generasi Milenial Harus Jadi Agen Perubahan

Bila survei pertama berfokus pada dampak pandemi terhadap pendapatan, dan yang kedua melihat perubahan kebiasaan belanja, survei terakhir memberikan wawasan baru tentang bagaimana krisis kesehatan global telah mengubah cara orang mengelola uang mereka sehari-hari, dalam konteks pencapaian tujuan jangka panjang mereka.

Dua pertiga orang Indonesia (bila dibandingkan angka global yaitu 64%) merasa mengelola uang menjadi lebih sulit sejak dimulainya wabah COVID-19. Generasi Milenial didapati merasa lebih sulit bila dibandingkan dengan generasi yang lebih tua.

"Milenial di Indonesia juga dilaporkan kecewa dengan
tingkat pengembalian tabungan atau investasi mereka; mereka juga merasa kurang dapat mengontrol keuangan pribadi mereka dan lebih cenderung mengalami penurunan tingkat tabungan selama sebulan terakhir jika dibandingkan dengan mereka yang berusia di atas 45 tahun," tulis laporan tersebut yang dikutip, Jumat (27/11/2020).

Terlepas dari tantangan yang signifikan ini, generasi Milenial lebih mungkin dibandingkan generasi yang lebih tua untuk secara aktif mengejar tujuan keuangan jangka panjang mereka. 33% generasi Milenial di Indonesia saat ini menabung untuk pembelian besar seperti mobil baru atau rumah, sementara 36% mencoba menabung lebih banyak untuk masa pensiun.

Sementara itu, hanya 24% dari mereka yang berusia di atas 45 tahun menabung untuk pembelian besar, dan 31% mereka yang berusia di atas 45 tahun mencoba menabung lebih banyak untuk masa pensiun.

Untuk memenuhi ambisi tersebut, 24% generasi Milenial di Indonesia ingin memonitor dan menganggarkan pengeluaran mereka dengan lebih baik; 38% ingin mengubah anggaran pengeluaran harian mereka; dan 30% sudah mulai menggunakan aplikasi baru untuk mengelola uang atau untuk penganggaran selama COVID-19.

Sementara itu, 64% generasi Milenial yang belum mulai menggunakan aplikasi pengelolaan keuangan dan penganggaran, berencana melakukannya dalam tiga tahun ke depan.

Baca Juga: Kader Gerindra Gantikan AWK Sebagai Anggota DPD RI, De Gadjah: Efektif Kawal Kebijakan dan Pembangunan

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Fajar Sulaiman
Editor: Fajar Sulaiman

Bagikan Artikel: