Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Dukung Knowledge Hub, Menkominfo Apresiasi sebagai Upaya Jaga Ruang Digital

Dukung Knowledge Hub, Menkominfo Apresiasi sebagai Upaya Jaga Ruang Digital Kredit Foto: Kominfo
Warta Ekonomi, Jakarta -

Pandemi Covid-19 telah menjadi katalis dalam menciptakan era baru dan mendorong manusia memasuki peradaban baru berbasis teknologi digital. Di Indonesia, pandemi mendorong pertumbuhan pengguna internet hingga meningkat sebesar 39%.

Menteri Komunikasi dan Informatika Johnny G. Plate mendukung pembangunan Knowledge Hub karena membantu pemerintah dalam meningkatkan pemanfaatan ruang digital dengan baik.

Baca Juga: Ada 10 Tren Lapangan Kerja Baru, Menkominfo Dorong STMM Kembangkan Kolaborasi Global

"Kita saksikan dan dukung bersama agar Knowledge Hub yang hari ini groundbreaking-nya dilakukan sukses tepat waktu dan sekaligus mendorong ruang digital kita dapat dimanfaatkan dengan baik," ungkapnya dalam keterangan tertulis di Jakarta, Kamis (9/12/2021).

Acara Peletakan Batu Pertama Gedung Knowledge Hub Sinar Mas Land berlangsung secara hibrida dari Auditorium Green Office Park 9, BSD, Tangerang, Banten, Rabu (08/12/2021). Menurut Menteri Johnny, pemerintah berupaya memanfaatkan sisi lain dari pandemi Covid-19. Salah satu semangat yang dibangun adalah Indonesia mampu untuk mengambil manfaat dari momen sesulit apapun untuk bangkit dan bergerak maju.

"Pada saat di mana berbagai sektor perekonomian dunia dan Indonesia mengalami kontraksi, sektor komunikasi dan informasi justru bertumbuh double digit," ujarnya.

Menkominfo menyatakan pertumbuhan itu juga ditopang oleh keberadaan ekosistem digital di Indonesia yang berkembang cepat. Menurutnya, Indonesia menjadi negara kedua dari 100 negara dalam aspek transformance, funding, market reach, dan talenta.

"Indonesia begitu berkembang. Saya memberikan gambaran bahwa pertumbuhan dan perkembangan digital economy Indonesia luar biasa," tandasnya.

Menteri Johnny mengapresiasi setiap upaya ekosistem dalam mendukung pengembangan ekonomi digital. Mengutip Laporan World Economic Forum, Menkominfo menyatakan adopsi teknologi digital secara global akan makin mempercepat pertumbuhan ekonomi digital.

"Dalam hal ini teknologi Cloud Computing, Big Data Analytics, e-Commerce, Artificial Intelligence yang terus tumbuh dan berkembang. Juga, jumlah pengguna internet yang masif, pasar e-Commerce yang berkembang dan bertumbuh pesat, dunia startup yang masif, dinamis, sehingga ekosistem digital Indonesia memiliki potensi untuk memimpin pasar ekonomi digital di kancah global," jelasnya.

Guna memaksimalkan pemanfaatan teknologi digital, Pemerintah Republik Indonesia membawa tiga isu prioritas dalam Presidensi G20 Indonesia tahun 2022. "Sesuai arahan Presiden Joko Widodo, Indonesia mengajukan isu kesehatan yang inklusif, transformasi digital, dan transisi energi," tegas Menkominfo.

Menteri Johnny menyatakan guna mewujudkan agenda Presidensi G20 Indonesia, pemerintah menggalang upaya kolaboratif secara menyeluruh agar bisa mengatasi masalah kesehatan terlebih saat pandemi Covid-19. Menurutnya, sepanjang tahun 2020 di kawasan Asia Tenggara terdapat 40 juta pengguna internet. Hal itu menunjukkan adanya peningkatan pemanfaatan teknologi digital.

"Masalah kesehatan tidak cukup jika kita hanya menyelesaikan untuk kepentingan kita saja. Jadi, kita harus menyelesaikannya bersama-sama baru kita bisa bergeser ke endemi. Yang memberikan gambaran bahwa Indonesia bisa menjadi the golden bridge (jembatan emas) untuk mewakili emerging countries di dalam persatuan global. Apalagi saat ini muncul varian-varian baru dari Covid-19 yang berasal dari Afrika," tuturnya.

Dalam isu kedua berkaitan dengan transformasi ekonomi berbasis digital serta transisi energi, Menkominfo menyatakan keberadaan Knowledge Hub dan Green Office Park selaras dengan arah besar kebijakan negara.

"Ini sejalan dengan agenda transformasi digital dan green economy, serta transisi energi. Saya tentu mengapresiasi luar biasa atas kemampuan dan kecepatan adaptasi dalam melakukan agility menyesuaikan arah dan kebijakan perusahaan mengatasi disrupsi teknologi dan pandemi Covid-19," tegasnya.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Puri Mei Setyaningrum

Bagikan Artikel: