Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Apa Itu Central Bank Digital Currencies (CBDC)?

Apa Itu Central Bank Digital Currencies (CBDC)? Kredit Foto: REUTERS/Edgar Su
Warta Ekonomi, Jakarta -

Seiring berkembangnya teknologi digital, industri di seluruh dunia mengintegrasikan teknologi dan produk digital baru dan inovatif untuk memanfaatkan transformasi digital sepenuhnya. Di bidang keuangan, salah satu perkembangan utama adalah kemungkinan pengenalan mata uang digital yang dikenal sebagai Central Bank Digital Currencies (CBDC) untuk menawarkan format uang bank sentral yang lebih beragam. CBDC diatur untuk memiliki implikasi ekonomi dan keuangan yang mendalam, membentuk kembali proses pembayaran yang ada secara lokal, sambil memenuhi perubahan kebutuhan pengguna secara global.

Daripada hanya meningkatkan metode pembayaran yang ada, inovasi dengan menerapkan CBDC adalah adopsi token yang menambah fungsionalitas, jangkauan, dan kegunaan uang bank sentral. Transformasi ini dipandang sebagai pelengkap metode pembayaran yang ada, serta sebagai komponen inti dalam modernisasi keuangan.

Baca Juga: Meski Mau Rilis Mata Uang Digital Nasional, Negara Ini Tetap Waspada dengan ....

Mengingat posisi uang bank sentral sebagai media utama untuk implementasi kebijakan moneter, munculnya CBDC adalah salah satu perkembangan pembayaran yang paling penting dan menarik. Hadir di tengah berbagai aplikasi keuangan baru dan tantangan dalam integrasi, CBDC diharapkan dapat memiliki implikasi luas bagi pelaku pasar keuangan dengan sebagian besar aspek keuangan yang juga akan terpengaruh.

Mengenal Apa Itu CBDC

CBDC adalah singkatan dari Central Bank Digital Currencies atau dalam Bahasa Indonesia yaitu 'Mata Uang Digital Bank Sentral', yaitu jenis mata uang baru yang sedang diujicobakan oleh berbagai pemerintah di seluruh dunia. Yang membedakan CBDC dari mata uang biasa adalah bahwa para pengguna berharap CBDC dapat menggunakan teknologi pembayaran baru, biasanya menggunakan blockchain, untuk meningkatkan potensi efisiensi pembayaran dan menurunkan biaya.

Jenis mata uang baru ini masih dalam tahap awal perkembangannya. Sebagian besar negara masih baru mulai mengeksplorasi gagasan, seperti bentuk dolar digital AS atau rupiah digital milik Pemerintah Indonesia. Beberapa negara ambisius, termasuk Tiongkok dengan yuan digital dan Korea Selatan, telah menyelesaikan tahap demo dan sedang menguji coba teknologinya. Namun, CBDC belum diterapkan dalam skala besar.

Setiap negara yang mengeksplorasi CBDC memiliki pendekatannya sendiri. Beberapa CBDC didasarkan pada prinsip umum yang sama dan teknologi blockchain yang mendasari Bitcoin, mata uang kripto asli. Teknologi blockchain memungkinkan banyak entitas berbeda untuk menyimpan salinan riwayat transaksi sehingga "riwayat" tersebut dapat didistribusikan dan tidak dikendalikan oleh satu entitas saja.

Beberapa negara diketahui bereksperimen dengan CBDC yang terinspirasi dari blockchain. Venezuela adalah pelopor dalam hal ini, meluncurkan cryptocurrencynya sendiri, petro, pada tahun 2018. Namun, petro terganggu oleh berbagai masalah dan sangat sedikit orang Venezuela yang benar-benar menggunakannya.

Selain Venezuela, pemerintah Tiongkok mungkin selangkah lebih terdepan dalam menerapkan CBDC. Mereka sudah menguji yuan digital di beberapa kota. Federal Reserve Bank of Boston AS bekerja sama dengan Massachusetts Institute of Technology (MIT) yang bergengsi untuk bereksperimen dengan dolar digital juga.

Di Indonesia sendiri, Bank Indonesia berencana akan meluncurkan rupiah digital sebagai alat pembayaran resmi negara serta untuk menghadapi gempuran mata uang kripto seperti Bitcoin dan Ethereum. Rupiah digital juga merupakan bagian dari program integrasi dan digitalisasi ekonomi negara.

Fitur dan Kelebihan CBDC

CBDC masih dalam tahap pengembangan yang sangat awal. Jadi, fitur apa yang sebenarnya akan ditawarkan juga masih belum jelas. Dalam banyak kasus, CBDC adalah hibrida atau penggabungan dari Bitcoin (BTC, -5,01%) dan mata uang resin yang dikeluarkan pemerintah. Biasanya, CBDC mempunyai atribut dan fitur seperti berikut ini:

1. Distributed Ledger Technology (DLT)

Saat ini kita hidup di dunia digital dan sebagian besar alat pembayaran saat ini sudah berbentuk digital. Kita bisa menggunakan aplikasi di ponsel cerdas untuk melihat saldo bank. Kita menggunakan kartu kredit untuk melakukan pembayaran. Jadi, apa bedanya dengan CBDC?

CBDC adalah mata uang digital, tetapi dengan atribut teknologi yang berbeda. Mereka umumnya diusulkan untuk merekayasa ulang uang dari awal, dan banyak meminjam teknologi dasar dari Bitcoin, yaitu Distributed Ledger Technology (DLT).

Baca Juga: Imigrasi Depak WN Turki dari Bali gegara Sembunyikan Buronan

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Patrick Trusto Jati Wibowo
Editor: Puri Mei Setyaningrum

Bagikan Artikel: